Peneliti Ini Berusaha Membuktikan Harimau Tasmania Belum Punah

By Mar'atus Syarifah, Selasa, 17 Juli 2018 | 13:03 WIB
<i>Thylacinus cynocephalus</i> atau harimau Tasmania. (Difa Restiasari)

Selama ini sebagian besar manusia percaya, makhluk hidup yang sudah punah hanya bisa dilacak melalui fosil yang ditemukan. Namun, hal ini tidak sepenuhnya berlaku bagi Forrest Galante, seorang ahli biologi margasatwa dari Amerika Serikat.

Galante memiliki misi untuk meluruskan kekeliruan manusia yang menganggap suatu hewan telah punah. "Hewan sering dinyatakan punah tanpa penyelidikan yang tepat," katanya yang dikutip dari news.com.au.

“Proses di mana suatu spesies dinyatakan punah sangat tidak jelas. Hampir tidak mungkin mengatakan sesuatu tidak ada. Kesulitan dalam menemukan bukti mempermudah untuk menentukan bahwa sesuatu telah punah” lanjutnya.

Baca Juga: Roller Coaster, Wahana Pemicu Adrenalin yang Membawa Manfaat

Objek pelacakan Galante saat ini adalah spesies harimau Tasmania atau thylacine. Ia berkeliling dunia untuk mencari bukti bahwa harimau Tasmania masih ada. Meskipun peluang keberhasilannya sangat kecil, tetapi ia tetap menaruh harapan akan ditemukannya kembali spesies ini.

Bukan tanpa hasil, pelacakan Galante sudah menemui beberapa perkembangan. Baru-baru ini, ia dan timnya menangkap rekaman macan tutul Zanzibar. Hewan ini telah dinyatakan punah sekitar 25 tahun yang lalu. Salah satu alasan kepunahan macan tutul ini adalah karena perburuan besar-besaran oleh pemburu lokal di kepulauan Zanibar, Tanzania.

Dalam pelacakannya, Galante beserta tim menggunakan metode pelacakan yang disebutnya sebagai metode tradisional. Tim juga melibatkan saksi mata dan peralatan canggih kelas militer demi tercapainya tujuan mereka.

Baca Juga: Pikirkan Sejenak, Apakah Kita Sudah 'Dikendalikan' oleh Smartphone?

Pelacakan yang dilakukan tim Galante juga dipublikasikan oleh Discovery Channel Australia dalam acara Extinct Or Alive. Dalam acara tersebut akan menampilkan proses pelacakan spesies-spesies yang dianggap punah dengan spesies yang berbeda setiap episodenya.

Namun anehnya, bukannya menuju ke Tasmania, pelacakan harimau Tasmania justru terfokus di Cape York, daratan Australia.

Harimau Tasmania dinyatakan hilang dari Australia sekitar 3.000 tahun lalu. Pada abad ke 19, perburuan harimau Tasmania banyak digencarkan karena sering membunuh domba-domba masyarakat sekitar. Hingga pada 1936 pemerintah membuat perlindungan resmi untuk spesies ini, namun hanya dalam kurun waktu 2 bulan, harimau Tasmania terakhir mati di penangkaran.

Baca Juga: Amerika Serikat Terkena Dampak Penutupan Impor Sampah Oleh Tiongkok

Saksi mata yang ditemui tim Galante mengaku bahwa mereka melihat harimau yang diduga harimau Tasmania di alam liar. Meskipun bukti yang didapatkan masih belum cukup, pengakuan saksi mata cukup memperkuat kepercayaan tim peneliti untuk menemukan kembali hewan punah tersebut.

Tim telah memasang kamera di area yang diduga menjadi habitat harimau Tasmania. Mereka juga mencari tanda-tanda predasi untuk mencari bukti harimau Tasmania di alam liar.

Melalui pelacakan ini, Galante berharap dapat meningkatkan kepedulian manusia agar lebih bertanggung jawab atas lingkungannya.

"Ditemukannya makhluk itu atau tidak, yang terpenting adalah memberi kita pemahaman bahwa yang telah kita lakukan adalah suatu kesalahan dan apa yang tersisa di lingkungan masih dapat kita selamatkan" kata Galante.