Sejumlah situs sejarah yang tersembunyi di Kepulauan Inggris, belum lama ini terungkap. Uniknya, situs tersebut tiba-tiba muncul di ladang dan padang rumput. Penyebabnya? Para peneliti menduga bahwa kemunculan mendadak ini adalah dampak dari gelombang panas yang membuat daratan menjadi kering.
Dr. Toby Driver, dari Royal Commision on the Ancient and Historical Monuments of Wales, mengatakan bahwa penanganan penemuan situs sejarah tersebut menjadi pekerjaan mendesak bagi para arkeolog. Tindakan seperti foto udara segera dilakukan karena dikhawatirkan corpmark akan terhapus ketika hujan turun.
Baca Juga: Mengapa Matahari Terbit dan Terbenam Menampilkan Warna Jingga?
Dengan teknologi foto udara, pola-pola yang muncul di tanah menjadi lebih mudah dilihat. Pengambilan gambar dilakukan individu maupun organisasi yang berada di kawasan situs sejarah tersebut.
Lancashire County Council, melalui akun twitter resminya membagikan sejumlah foto penemuan yang berhasil diabadikan. Di Lancashire, ditemukan situs yang disebut dengan "taman hantu" yang muncul di lahan Gawthorpe Hall. Taman tersebut dirancang pada abad ke-17—era Ratu Victoria—dan dihancurkan pada 1946. Jejak peninggalan membekas pada tanah lapang yang luas.
Rachel Pollitt selaku manajer tempat tersebut mengaku masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Selain di Lancashire, situs sejarah juga ditemukan di Hampshire, yaitu jejak peninggalan Perang Dunia II berupa garis lapangan terbang. Situs tersebut ditemukan oleh Jordan Bridge, pekerja Lasham Gliding Club.
Setelah ditelusuri, sejarawan menyebutkan bahwa benar Angkatan Udara Inggris pernah mendirikan lapangan terbang yang disebut dengan Lasham Airfield. Situs sejarah terbut ditemukan di lapangan yang telah beralih fungsi menjadi ladang.
Baca Juga: Demam Piala Dunia Masih Bergema di Kamp Pengungsian Rohignya
Sedangkan di Nottinghamshire, ditemukan jejak "rumah hantu" pada perkebunan besar milik National Trust. Jejak tersebut merujuk pada Clumber House, sebuah rumah besar yang berdiri pada abad ke-18 dan dihancurkan pada tahun 1938 setelah serangkaian kebakaran dan kemerosotan perekonomian.
Meskipun hal ini bukanlah sebuah penemuan baru, namun bekas pondasi jam matahari yang sebelumnya tidak diketahui eksistensinya justru muncul setelah gelombang panas melanda.