Carl Lutz, Diplomat yang Melawan Nazi dan Selamatkan Ribuan Yahudi

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 24 Juli 2018 | 18:21 WIB
Carl Lutz. (Fortepan/CC-BY-SA-3.0)

Surat singkat dengan teks dalam bahasa Jerman dan Hongaria yang menyatakan bahwa seorang wanita yahudi dari Budapest berada di bawah lindungan Swiss pada 1944, tampaknya hanya dokumen sederhana. Namun, bagi Maria Magdalena Grausz, itu adalah kebebasan.

Grausz dan 60 ribu yahudi Hongaria lainnya diselamatkan dari deportasi ke kamp konsentrasi dengan surat tersebut. Semuanya disahkan oleh diplomat bernama Carl Lutz.

Dikenal karena jasanya menyelamatkan setengah populasi yahudi selama Holocaust, Lutz menggunakan kertas – bukan senjata – untuk melawan Nazi.

Baca juga: Kisah Tragis Permaisuri Kaisar Austria yang Dibunuh oleh Anarkis

Lahir di Swiss, Lutz bermigrasi ke Amerika Serikat saat muda. Ia lalu menjadi diplomat dan melayani konsulat Swiss di Budapest, Hongaria, pada 1942.

Saat itu, Hongaria merupakan salah satu sekutu Nazi Jerman. Miklós Horthy, bupati Hongaria, telah mengesahkan peraturan yang membatasi kegiatan dan pergerakan warga yahudi.

Di awal perang, tentara Hongaria melakukan pembunuhan massal sebagai bentuk antiyahudi. Selain itu, lebih dari 100 ribu yahudi Hongaria dipaksa bekerja di medan perang dengan kondisi yang mengenaskan. Namun, Horthy menolak mengirim yahudi Hongaria ke kamp-kamp pembantaian Nazi.

Pada 1944, keadaan semakin buruk. Ketika Adolf Hitler tahu bahwa Horthy berusaha memutuskan aliansi dengan Jerman, ia menggulingkan Horthy. Hitler menempatkan partai politik Arrow Cross Party di puncak kekuasaan. Partai ini kemudian mulai menebarkan teror di seluruh Hongaria. Mereka memaksa yahudi pindah ke wilayah kumuh, mengirim ke kamp pembantaian, atau membunuhnya secara langsung.

Terganggu dengan situasi genting orang-orang yahudi di Hongaria, Lutz mulai bekerja sama dengan Jewish Agency for Palestine, sebuah kelompok yang membantu yahudi-yahudi Eropa masuk ke wilayah mandat Britania atas Palestina. Ribuan yahudi, termasuk sepuluh ribu anak-anak, meninggalkan yahudi dengan dokumen Swiss yang dikeluarkan Lutz.  

Dia hanya mendapat izin untuk membuat 8000 surat, tapi tetap mencoba berbagai cara untuk menyelamatkan yahudi sebanyak mungkin. Lutz menafsirkan bahwa satu surat berlaku untuk sekeluarga, bukan individu.

Orang-orang Yahudi saat menunggu dideportasi ke kamp kematian Auschwitz. (Universal History Archive/Getty Images)

Ketika Arrow Cross mengamuk di seluruh Budapest, orang-orang Yahudi dengan surat tersebut, berdiam di rumah aman yang dikelola Lutz.