Bukan perang bila pasukan lawan tidak membalas taktik dari sang lawan. Pasukan Sekutu pun menggunakan taktik yang sama sehingga perang besar ini menjadi semakin panas dan penuh kecurigaan.
Pada suatu kali, "perang kayu" ini menjadi semakin memanas.
Tentara Nazi menempatkan pasukan pesawat tempur kayu di garis depan perang Afrika Utara untuk mengecoh serangan udara Pasukan Sekutu. Bila serangan udara menghantam pasukan pesawat kayu ini, maka pesawat tempur asli yang disembunyikan akan aman dan mampu dengan segera melakukan serangan balik.
Baca juga: Seperti Manusia, Lebah Ternyata Bisa Stres Karena Pekerjaannya
Sesuai dugaan, serangan udara pun dilayangkan oleh Pasukan Sekutu.
Bukannya membuat takut dan meluluhlantakkan tentara Nazi, serangan udara ini justru membuat mereka heran dan bertanya-tanya. Sejumlah bom yang dijatuhkan tepat di area pesawat kayu itu ternyata tidak meledak.
Sesaat kemudian tentara Nazi berlari mendekat dan menemukan fakta yang menggelikan. Bom yang dijatuhkan tidak meledak karena bom tersebut hanya terbuat dari kayu.
Mereka pun beramai-ramai memungut dan menyimpannya sebagai sebuah kenangan dari "perang kayu" yang terjadi saat Perang Dunia II berlangsung.
Pada perkembangannya, negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia II ini tidak hanya menggunakan kayu dan tripleks untuk membuat pasukan perang palsu.
Pasukan Inggris menggunakan "balon" sebagai tank palsu yang dapat dengan mudah digelembungkan dan dikempiskan sehingga mudah untuk berpindah tempat.
Dalam sebuah buku panduan tentara Amerika yang dipublikasikan pada tahun 1978, tertulis bahwa benda-benda tiruan ini penting dalam sebuah rencana pengecohan. Sebuah bongkahan kayu yang muncul di antara tumpukan sikat saja dapat menarik banyak perhatian dan tembakan artileri.