10 Tanda Orang Cerdas Menurut Sains yang Mungkin Tidak Kita Sadari

By Gregorius Bhisma Adinaya, Jumat, 24 Agustus 2018 | 14:18 WIB
Ilustrasi kecerdasan (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id - Siapapun pasti akan merasa senang dan tersanjung bila dikategorikan sebagai orang yang cerdas. Semua orang pun menghubungkan beberapa perilaku sebagai tanda kecerdasan seseorang. Namun hal ini ternyata tidak sepenuhnya benar.

Sains seringkali berkata lain dengan apa yang selama ini kita percaya. Salah satunya adalah dalam tanda kecerdasan seseorang. Berikut ini adalah 10 tanda kecerdasan seseorang menurut sains yang dirangkum dari Business Insider, Jumat (24/8/2018).

Baca juga: Kamera Drone Berhasil Ungkap Keberadaan Suku Terasing di Amazon

1. Berani mengkritik diri

Seringkali kita mengkritik orang lain atas pendapat mereka agar terlihat sebagai orang yang pintar dan menguasai suatu hal. Tidak jarang juga kita berpura-pura tahu segalanya dan mencoba mengkritik orang lain. Sayangnya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan, orang yang berani mengkritik dirinya sendiri adalah orang yang cerdas. Dengan kata lain, orang cerdas menerima kekurangannya dan menjadikan hal tersebut sebagai dorongan untuk belajar lebih giat.

Temuan tersebut didapatkan oleh para peneliti setelah membandingkan bagaimana prediksi para siswa seusai menjalani sebuah tes. Siswa yang memiliki nilai lebih rendah cenderung mengira nilainya lebih bagus. Sebaliknya, siswa bernilai tinggi justru memprediksi nilainya rendah.

2. Penasaran

Rasa penasaran adalah jalan masuk menuju pengetahuan. Hal ini menandakan rasa keingintahuan seseorang terhadap hal baru.

Sejalan dengan itu, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Individual Differences, para peneliti menemukan bahwa orang yang bernilai IQ lebih tinggi cenderung lebih penasaran dan terbuka terhadap gagasan baru.

Kecerdasan dan rasa ingin tahu memang selalu beriringan. Orang cerdas cenderung ingin tahu banyak hal mulai dari kehidupan sehari-hari hingga pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang alam semesta. 

3. Melengkapi kalimat orang Lain