10 Tanda Orang Cerdas Menurut Sains yang Mungkin Tidak Kita Sadari

By Gregorius Bhisma Adinaya, Jumat, 24 Agustus 2018 | 14:18 WIB
Ilustrasi kecerdasan (Thinkstock)

Pernahkah Anda secara spontan melengkapi kalimat teman atau lawan bicara ketika mereka terlihat mengalami kesulitan memilih kata? Jika iya, hal tersebut menandakan bahwa Anda cerdas.

Dapat mengukur apa yang orang katakan atau bagaimana perasaan mereka merupakan tanda bahwa Anda cerdas secara emosional. Itu karena berempati dan menyelaraskan emosi dengan orang lain memungkinkan anda melihat dunia dari sudut pandang orang lain.

Orang yang mampu berhubungan dengan orang lain dan mengerti bagaimana perasaannya, cenderung terbuka terhadap orang dan hal-hal baru. Ini merupakan efek positif dari adanya kecerdasan.

4. Kontrol diri

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Psychological Science pada 2009 menguji bagaimana pengendalian diri berkaitan dengan kecerdasan. Mereka merekrut beberapa peserta kemudian memberikan tes intelejensi dan menawarkan uang kepada para peserta.

Para peserta yang menyelesaikan tes kemudian langsung pulang menerima uang, lebih sedikit dibanding orang yang mau menunggu lebih lama setelah tes. Hasilnya, orang yang mau menunggu lebih lama ternyata punya nilai intelejensi lebih tingi.

Temuan ini menunjukkan bahwa orang cerdas memiliki kontrol diri yang kuat dan bisa menolah keputusan impulsif (dengan segera pulang setelah tes).

5. Berpikiran terbuka

Menurut sebuah penelitian di University of Pennsylvania, orang cerdas cenderung mau melihat sesuatu dari perspektif yang lain daripada hanya menerima satu sudut pandang saja.

Selain itu, orang cerdas cenderung merumuskan pendapat setelah mempertimbangkan beberapa sudut pandang, bukan hanya melakukan penilaian cepat. tidak hanya itu, orang cerdas cenderung terbuka terhadap gagasan baru yang berkontribusi pada kecerdasan mereka. Mereka juga lebih percaya diri dengan pendapat mereka, tapi tidak manipulatif.

6. Menyukai coklat

Apa hubungan kecerdasan dengan coklat? Mereka memiliki benang merah pada senyawa yang disebut flavanoid yang ditemukan dalam kakao. Flavanoid ternyata bisa meningkatkan kerja kognitif. Ini dibuktikan oleh para peneliti dari Universities of Roma and L'Aquila, Italia.