6 Hal Mengejutkan Tentang Korea Utara yang Tidak Anda Ketahui

By National Geographic Indonesia, Senin, 27 Agustus 2018 | 09:45 WIB
Ekor pesawat dengan bendera Korea Utara. (Arthur Mebius)

Kelompok paduan suara Korea Utara bernyanyi saat konser di Pyongyang. (David Guttenfelder/National Geographic Creative, AP)

Para tentara terlibat dalam pembangunan dan proyek infrastruktur, dan Guttenfelder memotret betapa pentingnya mereka dalam kehidupan sehari-hari di Pyongyang. Guttenfelder, satu dari sedikit orang barat yang menghabiskan waktu lama di Korut — dari 2000 hingga sekarang, diundang ke pertunjukan Pertandingan Massa dan parade militer serta artileri. 

Baca juga: 10 Tanda Orang Cerdas Menurut Sains yang Mungkin Tidak Kita Sadari

Tentara Korea Utara berbaris di depan warga sipil yang melambaikan bunga saat sebuah pawai militer m (David Guttenfelder/AP via National Geographic)

Setiap orang punya peran dalam acara tersebut, termasuk para penonton, yang menggunakan buku bolak-balik berwarna untuk membuat mosaik raksasa dari tribun. Gambar-gambar tersebut merupakan penghormatan kepada pemimpin negara, atau hanya militer pada umumnya.
 
Korea Utara membalik halaman buku berwarna untuk menciptakan mosaik massal saat pertunjukan Pertandi (David Guttenfelder/National Geographic Creative, AP)
 
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, melambai di Istana Memorial Kumsusan di Pyongyang setelah meninjau (David Guttenfelder/National Geographic Creative, AP)
 
3. Pyongyang menampilkan cuplikan-cuplikan keindahan
 
Warga Korea Utara menunggu kedatangan bus di halte dengan dinding latar belakang yang menampilkan la (Ed Jones/AFP, Getty via National Geographic)

Awan melayang di atas puncak Gunung Paektu, seperti yang terlihat dari Provinsi Ryanggang di Korea U (David Guttenfelder/AP via National Geographic)
 
Gunung Paektu yang indah dan dianggap suci oleh warga Korut, telah bergemuruh dalam beberapa tahun terakhir. Seribu tahun silam, Gunung Paektu mengalami erupsi yang tercatat sebagai salah satu letusan terbesar dalam sejarah manusia yang tercatat. Erupsi tersebut melontarkan bebatuan berderak dan abu vulkanik hingga mencapai Jepang. 
 
Baca juga: Kamera Drone Berhasil Ungkap Keberadaan Suku Terasing di Amazon

Di luar ledakan dahsyat tersebut, Gunung paektu atau Changbai dalam bahasa China, tetap misterius. Hanya sedikit orang luar yang mengetahui keberadaan gunung tersebut, dan tak ada seorangpun yang tahu, apakah, atau kapan, gunung setinggi 2.743 mdpl tersebut akan meletus lagi. 

5. Ada elemen kemewahan dalam kehidupan sebagian penduduk Korut

Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un telah meminta kebangkitan olah raga atletik. Salah satu bentuk olahra (David Guttenfelder/National Geographic)

Sebuah kereta ditarik ke Stasiun Puhung. Salah satu tempat pemberhentian yang paling mewah, Puhung a (Elliott Davies via National Geographic)
 
Awalnya, hanya ada dua pemberhentin sistem kereta bawah tanah yang dibuka untuk wisatawan. Tapi kemudian pemerintah membuka ketujuh belas pemberhentian untuk wisatawan di akhir 2015. Hasilnya cukup mengejutkan.
 
Metro Pyongyang adalah salah satu sistem kereta bawah tanah terdalam di dunia. Naik eskalator ke pla (Elliott Davies via National Geographic)
 
Melody Rowell menulis dalam artikel National Geographic bahwa para penumpang yang berada hampir 100 meter di bawah tanah, ditemani dengan lagu-lagu kebangsaan patriotik yang diputar melalui pengeras suara antik. Kereta-kereta meluncur melewati pintu baja tebal yang membuat stasiun berfungsi ganda sebagai bunker ketika terjadi bencana nuklir. Tiap-tiap stasiun diberi nama bukan untuk tengara geografis, melainkan sebuah kata kunci sosialis. Stasiun-stasiun menampilkan beberapa kombinasi patung emas Kim Il Sung, mural mosaik yang detail, plakat perunggu yang memperingati kemenangan militer Korea Utara, dan lampu gantung aneh. 
 
Baca juga:  
Sebuah mural di Stasiun Yonggwang menampilkan Kim Jong Il, Pemimpin Tertinggi dari tahun 1994-2011, (Elliott Davies via National Geographic)
 
Potret ayah dan anak Pemimpin Tertinggi Kim Il Sung dan Kim Jong Il menggantung di setiap kereta, se (Elliott Davies via National Geographic)
 
"Setiap stasiun menyuguhkan hal-hal yang pemerintah ingin semua orang yang ada di Korea Utara mendengarkannya, dan segala sesuatu yang bisa membuat mereka semua terindoktrinasi," kata travel blogger sekaligus pengembang peranti lunak asal Australia, Elliot Davies. "Itu juga bagus untuk para turis. Seluruh perjalanan di Korea Utara bersifat politis. Mereka ingin Anda keluar dari sisi lain dan berkata 'Kamu tahu? Korea Utara tidak seburuk itu!'"
 
Baca juga: Lapisan Es Paling Tua dan Tebal di Arktika Patah Untuk Pertama Kalinya