Sekitar 90 ribu galaksi satelit hasil simulasi kemudian dibandingkan dengan data sembilan galaksi asli yang selama ini diketahui mengorbit Bima Sakti. Tim peneliti memilih galaksi ‘tiruan’ yang sifat-sifat orbitnya paling mirip dengan yang asli, kemudian mengukur massanya.
Cara ini memberikan mereka perkiraan yang baik tentang massa galaksi yang sebenarnya – sekitar 960 miliar kali massa Matahari.
Patel mengatakan, hasilnya kali ini berada di tengah-tengah dari perkiraan sebelumya (yang menunjukkan 700 miliar hingga 2 triliun kali massa Matahari).
Meski belum menemukan angka pasti, namun dengan menggunakan data terbaru ini, Patel siap untuk melakukan pengukuran selanjutnya.
Baca juga: Angin Galaksi Pengontrol Kelahiran Bintang Terdeteksi di Alam Semesta
Mengetahui massa galaksi akan membantu para astronom dalam banyak hal. Sebagai contoh, astronom bisa menghitung orbit galaksi dengan baik karena itu bergantung pada massa Bima Sakti. Galaksi yang lebih berat juga menandakan lebih banyak satelit yang mengitarinya. Sejauh ini, teleskop hanya mampu mendeteksi 50 galaksi di sekitar Bima Sakti.
Patel berharap, studi di masa depan dan data yang lebih baik, pada akhirnya bisa menguak ukuran galaksi yang kini masih menjadi misteri,
“Saya rasa, dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, kita akan mendapat jawaban yang lebih bagus,” pungkasnya.