Galaksi bima sakti, tempat kita bernaung saat ini ternyata tidak stagnan, tetapi bertumbuh. Bahkan, kini ukurannya terus meluas dengan cepat.
Temuan ini dikemukakan oleh Cristina Martinez-Lombilla, kandidat doktoral di Astrophysics Institute of the Canary Island. Dia dan timnya mempresentasikan temuan tersebut pada konferensi European Week of Astronomy and Space Science di Liverpool, Inggris, Selasa (3/4/2018) lalu.
Martinez-Lombilla berpendapat bahwa galaksi bima sakti sebenarnya tumbuh dengan kecepatan yang melebihi kecepatan suara karena ada bintang-bintang baru yang terbentuk dengan cepat di dalamnya.
(Baca juga: Tur Virtual ke Tempat Kelahiran Bintang di Nebula Orion)
"Pekerjaan kami menunjukkan bahwa bagian bima sakti yang terlihat perlahan-lahan ukurannya meningkat. Ini seiring dengan terbentuknya bintang-bintang di pinggiran galaksi," jelasnya seperti dikutip dari Inverse.
Galaksi bima sakti sendiri merupakan galaksi spiral dengan diamater 100.000 tahun cahaya, walaupun para peneliti masih kesulitan mengukur pertumbuhan galaksi secara langsung karena kita berada di tengah-tengahnya. Jadi, Martinez-Lombilla dan timnya menggunakan galaksi spiral lain sebagai panduan.
Dengan mengukur cahaya yang berasal dari bintang-bintang biru muda, bersamaan dengan gerakan vertikal mereka, para peneliti ini mampu menghitung rata-rata laju gerak mereka dari tempat mereka lahir.
(Baca juga: Mengenal Planet Pengembara, Planet Yatim Piatu Tanpa Bintang Induk)
Berdasarkan itu, peneliti menemukan jika galaksi seperti bima sakti meluas sekitar 1.100 mph atau 1.1770 km per jam atau 1,4 kali kecepatan suara pada permukaan laut di bumi.
Selain itu, para peneliti juga memprediksikan adanya tabrakan kosmik akibat pertumbuhan yang bertahap ini.
Empat miliar tahun lagi, galaksi bima sakti yang akan terus meluas akan bertabrakan dengan galaksi spiral tetangga, Andromeda. Dua galaksi spiral ini nantinya akan bergabung membentuk mega galaksi bernama Milkdromeda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terbukti, Galaksi Kita Bertumbuh Melampaui Kecepatan Suara".
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR