Nationalgeographic.co.id - Fosil yang diperkirakan berasal dari 570 hingga 540 juta tahun yang lalu ditemukan di Rusia. Menurut tim ilmuwan, makhluk yang telah menjadi fosil tersebut dikenal sebagai Dicksinsonia, salah satu hewan "geneari pertama" yang diketahui dalam catatan geologis.
Ilya Bobrovskiy, adalah orang pertama yang menemukan fosil tersebut di atas tebing di barat laut Rusia dengan tinggi 60 hingga 100 meter dari atas permukaan tanah.
"Kami sangat beruntung dapat menemukan fosil dalam waktu singkat. Fosil yang saya temukan pertama memiliki lapisan materi organik yang sangat tebal, sehingga saya yakin bahwa fosil ini akan mampu mengungkap apa itu Dickinsonia," ungkap Bobrovskiy.
Baca Juga : Ilmuwan Temukan Empat Tipe Kepribadian Baru, Anda Termasuk yang Mana?
Setelah menemukan fosil tersebut, Bobrovskiy membawanya ke laboratorium Jochen Brocks di Australian National University untuk dianalisis lebih lanjut.
"Saya tidak percaya bahwa dia memiliki fosil-fosil yang menakjubkan ini, saya bahkan tidak berpikir fosil tersebut nyata," kata Dr Brocks menanggapi temuan ini.
Bobrovskiy menambahkan, harus dilakukan penggalian lebih lanjut untuk menemukan lebih banyak lagi Dickinsonia dari lapisan tanah tersebut. Dan mungkin mereka dapat menemukan spesimen yang lebih besar dengan kandungan biomarker yang lebih tinggi.
Fosil tersebut diyakini sebagai fosil hewan, karena dalam fosil tersebut dipenuhi dengan molekul kolesterol, sejenis lemak, yang merupakan ciri khas seekor hewan.
Dickinsonia sendiri adalah makhluk berbadan lunak yang termasuk dalam kelompok "aneh" dari 80 organisme yang dikenal sebagai biota Ediacaran. Mereka hidup dengan ukuran 2 meter, dan membuat mereka lebih besar dari organisme mikroskopis.
Dr. Brocks mengatakan bahwa Dickinsonia punah 540 juta tahun yang lalu. Pada akhir Ediacaran (yang menandai awal periode berikutnya, Cambrian), terjadi sebuah pemberontakan evolusioner, membalikkan ekosistem yang telah berkuasa selama 30 juta tahun.
Ledakan Kambria menghasilkan hewan dengan anatomi dan perilaku yang jauh lebih modern, seperti makhluk dengan cangkang, duri, tungkai lecet dan gigi rahang yang bisa menangkap dan melahap mangsa. Tetapi para ilmuwan masih belum tahu apa yang memicu letusan bentuk kehidupan ini.
Baca Juga : Remaja Australia Ciptakan Kantung Plastik Ramah Lingkungan dari Udang