Garis Rambut di Sekitar Dahi Mundur, Tanda Anda Mengalami Kebotakan

By Nesa Alicia, Jumat, 28 September 2018 | 15:24 WIB
Tanda rambut mengalami kebotakan (Manuel-F-O)

Nationalgeographic.co.id - Kebotakan merupakan salah satu masalah yang membuat sebagian orang menjadi tidak percaya diri. Baik pria dan wanita memiliki risiko ini -- meskipun lebih sering terjadi pada pria. 

Salah satu tanda pertama kepala akan mengalami kebotakan adalah garis rambut yang mundur secara perlahan alias receding hairline. Ini biasanya mulai terjadi pada pria berusia 30-an.

Garis rambut akan membentuk huruf V di atas kepala atau yang biasa disebut widow peak. Kemudian, seiring berjalannya waktu, kedua sisi dan bagian belakang kepala akan botak tanpa menyisakan satu helai rambut. 

Berbeda dengan pria, garis rambut  wanita yang akan mundur pertama kali adalah bagian tengah hingga puncak kepala. Sementara kedua sisi dan bagian belakang akan tetap pada posisinya. Pola kemunduran garis rambut akan membentuk huruf U.

Perlu diketahui bahwa wanita cenderung mengalami penipisan rambut dibanding kemunduran garis rambut dan kebotakan total. 

Baca Juga : Peradaban yang Hidup dan Berkembang di Dalam Area Panas Bumi Kamojang

Dilansir dari Hello Sehat, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan garis rambut semakin mundur.

Usia

Faktor kemunduran garis rambut yang paling utama adalah faktor usia. Penelitian menunjukkan bahwa kebotakan pada pria berhubungan dengan hormon androgen. Semakin bertambahnya usia, maka semakin sedikit hormon androgen yang akan diproduksi oleh tubuh.

Setiap rambut pada kepala memiliki siklusnya masing-masing. Setelah tumbuh, rambut akan rontok untuk menggantikannya dengan rambut baru. Biasanya, folikel rambut yang telah rontok akan diganti dengan folikel baru dalam ukuran yang sama.

Namun, karena suplai hormon androgen yang tidak mencukupi, folikel rambut akan menyusut sehingga rambut yang baru tumbuh akan lebih tipis, pendek, dan halus. Seiring waktu, folikel rambut semakin menyusut, siklus pertumbuhan rambut akan berakhir, dan akhirnya tidak ada rambut baru yang tumbuh.

Perubahan hormon

Selain usia, kebotakan juga dipengaruhi oleh peningkatan hormon kebotakan DHT (dihidrotestosteron) dalam tubuh. Hormon ini dihasilkan dengan mengubah testosteron menjadi dihidrotestosteron oleh bantuan enzim tertentu.

Sekitar 10% testosteron dalam tubuh pria akan diubah menjadi dihidrotestosteron. DHT menyebabkan folikel mengecil hingga tidak ada rambut yang tumbuh lagi di dalamnya.

Sebuah studi menemukan bahwa folikel dari kulit kepala yang botak mengandung kadar hormon DHT yang lebih tinggi. 

Riwayat keluarga

Faktor genetika sangat berperan dalam garis rambut yang semakin mundur. Bagi pria dengan riwayat keluarga yang mengalami kebotakan lebih cepat, mungkin dapat dimulai dengan kerontokan rambut. Biasanya mengikuti pola yang sama dengan generasi sebelumnya.

Obat atau perawatan

Beberapa prosedur atau perawatan medis juga dapat menyebabkan kerontokan rambut, seperti kemoterapi. 

Penyakit atau stres

Penyakit atau stres dapat menyebabkan kerontokan rambut yang terjadi secara tiba-tiba. Kebanyakan orang akan mengalami hal ini secara mendadak di mana mereka akan kehilangan banyak rambut dalam waktu singkat. 

Gaya hidup

Pengaruh gaya hidup juga berpengaruh terhadap kemunduran garis rambut. Salah satunya orang-orang yang aktif merokok akan mengalami kerontokan rambut lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak merokok. Selain itu, orang-orang yang kekurangan protein juga lebih rentan mengalami kerontokan rambut daripada mereka yang cukup makan protein.

Baca Juga : Fosil Tertua dan Terbesar dari Tanaman Angiosperma Ditemukan di Utah

Untuk mencegah kebotakan, bisa dilakukan dengan cara-cara berikut:

- Obat-obatanApabila tanda-tanda kebotakan dipicu oleh masalah hormon atau gangguan sistem imun, cara untuk mengatasinya adalah dengan resep obat prednisone atau obat minoxidil yang dijual secara bebas.

Minoxidil harus dioleskan ke kulit kepala. Namun, efek samping yang mungkin ditimbulkan dari obat ini adalah iritasi kulit kepala dan kembalinya kerontokan rambut jika berhenti mengonsumsi obat tersebut.

Selain itu, obat lainnya adalah finasteride, sebuah pil yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan rambut. Obat ini bekerja dengan menghambat hormon DHT. Efek samping yang dihasilkan adalah berkurangnya gairah seksual dan risiko kanker prostat lebih tinggi.

- OperasiSolusi lain untuk mengatasi garis rambut yang mundur adalah dengan operasi cangkok rambut. Operasi ini melibatkan transplantasi bagian-bagian kecil kulit kepala dan folikel rambut dari bagian belakang kepala ke daerah rambut yang telah berhenti tumbuh. Transplantasi kulit ini dapat terus tumbuh dengan rambut yang sehat di beberapa titik.