Mengenal Ragam dan Motif Batik yang Menjadi Kekayaan Khas Indonesia

By National Geographic Indonesia, Selasa, 2 Oktober 2018 | 10:39 WIB
Batik Indonesia. (apartura/Getty Images/iStockphoto)

Batik Pesisiran

Di pesisir utara Jawa, beberapa daerah terkenal dengan batiknya. Sebagai daerah memiliki perbatasan dengan laut, para pedagang dari jauh datang dan membawa pengaruh bagi terciptanya batik pesisiran. Berikut adalah senarai kawasan yang wajib Anda kunjungi di pesisir Jawa, dengan sejuta keragaman batiknya.

Batik Cirebon

Konon, Ki Gede Trusmi adalah orang yang membawa batik ke daerah Cirebon. Hingga kini, Desa Trusmi menjadi sentra batik Cirebon. Inilah tempat orang jaman dahulu mengabdi pada kesultanan. Daerah ini amat identik dengan motif batik megamendung, dengan gambar serupa awan yang menjadi ciri khasnya.

Berbeda dengan batik Yogyakarta dan Solo, batik Cirebon kerap menjadikan satwa sebagai unsur motif batik. Kereta kencana paksinaga liman, contohnya. Batik ini adalah simbol kekuatan kesultanan yang terdiri dari unsur garuda, ular, serta gajah.

Ada pula batik singa barong serta singa payung yang dekat dengan gambaran kehidupan kesultanan. Uniknya, Cirebon juga memiliki batik kompeni dengan meriam, truk, serta bambu runcing sebagai bagian dari motifnya.

Batik Pekalongan

Masuk dalam kelompok batik pesisir, motif batik Pekalongan berbeda dengan batik daerah lainnya karena memiliki warna-warna yang mencolok. Salah satu motif yang dipercaya sebagai motif asli Pekalongan adalah motif jlamprang.

Bertolak belakang dengan motif batik Cirebon, batik pekalongan yang satu ini tak memasukkan unsur manusia serta binatang di dalamnya. Ada pula yang berpendapat bahwa motif jlamprang diambil dari bunga teratai yang berkembang sejak agama Buddha dan Hindu berkembang di Jawa.

Salah satu motif yang terkenal dalam batik Pekalongan adalah motif isen atau titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu.

Batik Indramayu

Sebagai daerah pesisir, batik Indramayu juga dipengaruhi oleh beragam budaya, yaitu budaya Cina, Islam, serta Hindu-Jawa. Akulturasi budaya Cina dan Islam terlihat dalam motif batik si juring, pintu raja, dan kembang kapas. Motif burung serta bunga seringkali mendominasi motif batik.