Nationalgeographic.co.id – Siulan dan nyanyian bergema di hutan-hutan sekitar Kongthong, desa pedalaman di India. Namun, suara tersebut bukan berasal dari burung. Itu adalah suara para penduduk yang memanggil satu sama lain dengan alunan musik – tradisi yang unik nan luar biasa.
Di Kongthong dan wilayah sekitarnya, para ibu menggubah melodi spesial untuk setiap anaknya.
Semua orang di desa tersebut, yang kebanyakan merupakan orang-orang Khasi, kemudian akan menyapa setiap individu dengan nada buatan orangtuanya. Panggilan itu akan berlaku seumur hidup.
“Komposisi melodi datang dari dasar hatiku yang paling dalam. Itu adalah bentuk kebahagiaan dan rasa cinta kepada anak-anakku,” ujar Pyndaplin Shabong, ibu dari tiga anak.
Baca Juga : Smong, Cerita Lokal yang Selamatkan Penduduk Simeulue dari Tsunami
Tentu saja mereka memiliki nama, namun jarang yang menggunakannya. Rothell Khongsit, pemimpin masyarakat setempat, mengatakan, nama asli akan digunakan orangtua jika memarahi anaknya.
“Contohnya, ketika anakku melakukan sesuatu yang buruk dan mengecewakan hatiku, saat itulah aku akan memanggil dengan nama aslinya. Tidak lagi melantunkan nada penuh cinta,” paparnya.
Hidup harmonis dengan alam
Sudah lama Kongthong terputus dengan sisa dunia. Perlu waktu beberapa jam melewati perjalanan sulit untuk sampai ke sana. Listrik baru menyala di Kongthong pada 2000 dan jalan tanah di 2013.
Hari-hari penduduk desa dihabiskan di hutan – untuk mencari rumput sapu yang menjadi sumber utama pendapatan mereka.