Di Desa Kongthong India, Setiap Warga Dipanggil dengan Lantunan Nada Bukan Nama

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 25 Oktober 2018 | 16:07 WIB
Setiap ibu di desa Kongthong menggubah sendiri melodi yang akan menjadi panggilan untuk anaknya. (AFP)

Saat memanggil satu sama lain di hutan, orang-orang Kongthong akan menggunakan versi panjang dari melodi musik masing-masing individu. ‘Panggilan nada’ yang terinspirasi dari suara alam sekitar itu akan berlangsung selama 30 detik.

“Kami hidup di desa yang jauh dari hiruk pikuk dan dikelilingi oleh hutan lebat serta bukit. Setiap makhluk alam memiliki identitasnya masing-masing. Burung dan hewan-hewan lain selalu memiliki cara untuk memanggil satu sama lain, begitu juga kami,” tutur Khongsit.

Jingrwai lawbei

Tradisi saling memanggil dengan melodi ini dikenal dengan sebutan jingrwai lawbei yang berarti “lagu dari klan wanita pertama”. Mengacu kepada nenek moyang orang Khasi.

Asal mula jingrwai lawbei tidak diketahui. Namun, penduduk lokal menduga, umur tradisi ini sama dengan desa Khongtong yang sudah ada sejak abad ke-5.

Seorang warga desa sedang memanggil temannya dengan siulan. (AFP)

Baca Juga : Di Desa Trunyan Bali, Mayat-mayat Dibiarkan Membusuk Tanpa Dikubur

Tradisi ini mungkin sudah agak berbeda seiring perkembangan dunia modern yang mulai masuk ke desa mereka dalam bentuk televisi dan ponsel. Beberapa melodi yang dijadikan nama terinspirasi oleh lagu-lagu Bollywood.

Selain itu, anak-anak yang sebelumnya memanggil temannya dengan lantunan nada, terkadang lebih memilih untuk menelepon mereka.