Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Jika Mengurangi Konsumsi Karbohidrat

By Loretta Novelia Putri, Senin, 5 November 2018 | 11:15 WIB
Nasi dan roti sebagai sumber karbohidrat. (Lumusphotography/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Sudah menjadi rahasia umum bahwa karbohidrat menjadi salah satu penyebab naiknya berat badan pada beberapa orang. Tidak heran jika banyak pola diet yang menyarankan kita untuk mengurangi karbohidrat. Bahkan, menghentikan konsumsi karbohidrat sama sekali demi berat badan yang lebih ideal.

Namun, tahukah Anda? Tubuh membutuhkan karbohidrat untuk energi yang digunakan sebagai pengisi otot, otak dan sistem saraf pusat. Jika asupannya dikurangi, akan ada efek negatif yang muncul. 

Baca Juga : Setelah Perang Dunia I, Ratusan Politisi Dibunuh di Jerman, Mengapa?

Libby Parker, ahli gizi, mengatakan, mengurangi konsumsi karbohidrat sangat berbahaya bagi tubuh manusia.

"Tubuh manusia dirancang untuk bekerja dari sumber energi yaitu karbohidrat, yang idealnya membentuk 45-65 persen dari asupan kalori," ucap Parker.

Dikutip dari Kompas.com, terdapat empat risiko kesehatan akibat mengurangi karbohidrat:

Efek negatif pada bagian tubuh tertentu

Parker mengatakan, saat manusia menerapkan diet ketogenik -- diet yang membatasi asupan karbohidrat -- ada bagian tubuh tertentu yang mengalami dampak lebih besar. 

"Ada sel-sel tertentu di tubuh, termasuk di mata dan ginjal kita, yang bekerja secara eksklusif dengan karbohidrat," ucap Parker.

Parker memaparkan, saat tubuh menghasilkan keton, tidak ada penggantian peran karbohidrat yang cukup. Keton sendiri merupakan energi asam yang dibuat ketika tubuh mulai menggunakan lemak untuk energi. Hal tersebut terjadi saat manusia mengurangi asupan karbohidrat.

Menurut Parker, diet rendah karbohidrat seringkali menyebabkan tubuh kekurangan vitamin, mineral dan senyawa yang lain. Sebab, kandungan-kandungan tersebut hanya dapat ditemukan dalam makanan yang kaya karbohidrat seperti buah dan sayuran.

Saat tubuh kekurangan karbohidrat, itu dapat menyebabkan risiko jangka panjang seperti kanker usus besar dan sembelit dikarenakan kekurangan serat dan batu ginjal.