4 Mitos Diet yang Dinilai Berbahaya Dalam Mengurangi Berat Badan

By Vinsensia Pintaria, Kamis, 8 November 2018 | 09:58 WIB
Ilustrasi: Rencana diet (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id - Setiap orang pasti ingin memiliki tubuh yang ideal dan sehat. Namun tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkannya. Tidak sedikit orang kemudian menempuh program diet yang salah dan berisiko bagi tubuh.

Salah satunya, mitos tentang diet yang buruk tetap menyehatkan dengan olahraga teratur. Hasilnya? Tetap mengecewakan. Ada 4 mitos yang dipercaya dapat mengurangi berat badan.

1. Karbohidrat Buruk untuk Diet

Karbohidrat sering dianggap sebagai momok bagi orang yang sedang menjalani program diet. Padahal, hal itu tidaklah sepenuhnya benar. Menghindari karbohidrat sepenuhnya dari program diet dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, meningkatkan risiko masalah hati, dan rendahnya tingkat energi.

Semua jenis karbohidrat diciptakan dengan fungsi yang sama. Misalnya, ketika Anda menganggap gula bukanlah sebuah kebutuhan dalam program diet, tapi karbohidrat yang berasal dari kentang manis, roti gandum utuh, buah-buahan, dan sayuran tetap diperlukan agar nutrisi di dalam tubuh tetap seimbang.

2. Makan Lebih Sedikit, Mengurangi Berat Badan

Perlu diingat bahwa, “Kalori Adalah Energi”. Ketika asupan makanan tidak mencukupi, tubuh Anda akan panik dan mengakibatkan rasa lapar yang berlebihan.

Penyesuaian metabolisme ini berperan penting untuk mencegah tubuh menyerap lemak lebih banyak ketika tidak mendapat asupan makanan yang cukup.

Dibandingkan harus mengurangi porsi makanan yang berlebihan untuk mempercepat program diet, sebaiknya Anda mencari makanan sehat dengan kalori yang seimbang. Ben Greenfield Fitness juga menjelaskan, “Mengurangi kalori di dalam tubuh hanya akan menurunkan metabolisme tubuh. Lama-kelamaan, hal itu akan menyebabkan berat badan yang tidak diinginkan meningkat.”

Jadi, jangan biarkan tubuhmu kelaparan ya!

Telah ditemukan sebuah penemuan adanya resiko kardiovaskular terkait dengan diet tinggi gula (Tycoon751/Thinkstock)

3. Makanan “Fat-Free” menjadi Kewajiban

Makanan rendah lemak dan bebas lemak selalu menjadi pilihan saat sedang menjalani program diet. Sayangnya, label itu tidaklah sesuai dengan fakta.

Makanan “sehat” itu  mengandung gula dan bahan tambahan yang mematikan. Health.com menjelaskan bahwa semakin kita banyak mengonsumsi makanan yang berlabel “rendah lemak” dan “bebas lemak” hal tersebut dapat mengganggu kesehatan. Secara logika, hal ini memang benar. Mungkin analogi yang sesuai adalah "sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit."

Sedangkan, tidak sedikit dari kita yang menganggap mengonsumsi makanan rendah atau bebas lemak dalam porsi kecil tapi berkala lebih baik dibanding mengonsumsi sepiring penuh produk atau makanan berlabel “full-fat”.

4. Diet Cairan adalah Cara Termudah untuk Mengurangi Berat Badan

Ada pepatah yang mengatakan bahwa diet cairan dapat membantu Anda mengurangi berat badan dengan cepat. Itu tidaklah benar. Ketika Anda memutuskan untuk menjalani diet ini, kalori yang ada di dalam tubuh berkurang secara drastis dan memperlambat metabolisme tubuh.

Dibanding menyehatkan, diet ini malah mengurangi zat-zat yang bermanfaat bag tubuh, seperti vitamin, mineral, dan makronutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Jika zat-zat tersebut tidak terpenuhi, dapat menimbulkan risiko dalam jangka panjang.

Kolaborasi antara diet makanan padat dan cair menjadi metode terbaik agar asupan kalori dan zat gizi dalam tubuh tetap seimbang.