Guncangan osmotik yang dimaksud oleh Fairen adalah ketika zat-zat yang terlarut di dalam cairan di sekitar sel, tiba-tiba berubah konsentrasinya. Pada gilirannya, hal tersebut dengan cepat mengubah bagaimana air mengalir melalui membran sel dan menyebabkan stres akut.
Baca Juga : Disgusting Food Museum, Pameran Makanan Menjijikkan Dari Seluruh Dunia
Biasanya, masing-masing spesies yang sudah berevolusi memiliki cara yang berbeda untuk bertahan hidup melawan tekanan tersebut. Namun, hal itu tidak berlaku pada mikroba di Yungay, Atacama.
Walaupun nasib mikroorganisme tersebut suram, penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports tersebut juga memiliki sisi positif. Sebab, para peneliti jadi mempunyai pemahaman baru mengenai bagaimana mikroba dapat beradaptasi untuk bertahan hidup di dunia alien dan tandus.
"Studi Atacama kami menunjukkan bahwa terulangnya air cair di Mars bisa berkontribusi pada hilangnya kehidupan di Mars, jika pernah ada. Itu tidak mewakili kesempatan mikrobiota tangguh untuk bersemi kembali," ucap Fairen.
Source | : | Kompas.com,Science Alert |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR