Nationalgeographic.co.id - Kehidupan di Bumi muncul dalam berbagai bentuk. Namun, untuk melihat semua yang ada, Anda harus menggali lebih dalam ke bawah permukaan planet.
Selama sepuluh tahun terakhir, itulah yang dilakukan para ilmuwan di Deep Carbon Observatory (DCO). Terdiri dari seribu ilmuwan dari 52 negara di seluruh dunia, mereka berusaha memetakan kehidupan di 'biosfer dalam' Bumi yang aneh dan liar. Biosfer dalam sendiri merupakan tempat misterius dari ekosistem bawah tanah yang terletak di antara permukaan dan inti Bumi.
Baca Juga : Isi The Great Blue Hole, Lubang Bawah Laut Kedua Terdalam Dunia Terungkap
Itu mungkin terdengar seperti dunia yang tidak menyenangkan–penuh dengan kegelapan dan tekanan yang menakutkan. Namun, menurut penelitian terbaru dari DCO, kondisi ekstrem di biosfer tidak menghentikan kehidupan jutaan spesies mikroba yang belum terungkap sejak terbentuknya Bumi.
"Bahkan dalam kondisi gelap dan penuh tantangan, ekosistem intraterestrial telah berevolusi secara unik dan bertahan selama jutaan tahun," kata Fumio Inagaki, ahli geomikrobiologi di Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology yang juga mengandi anggota DCO.
Para peneliti telah mengebor bermil-mil ke dasar laut dan mengambil sampel mikrobiom dari tambang dan ratusan lubang pengeboran di seluruh dunia.
Data dari situs-situs tersebut menunjukkan bahwa biosfer dalam, membentang sekitar 500 juta mil kubik–dua kali lipat dari volume semua laut dunia. Ia juga menjadi rumah bagi 70% bakteri dan sel tunggal archaea di Bumi.
Beberapa dari spesies tersebut tinggal di antara celah terpanas dan terdalam di dunia. Salah satu pelopornya adalah Geogemma barossii. Hidup di lubang hidrotermal di dasar laut, makhluk mikroskopis ini tumbuh dan bereplikasi pada suhu 121 derajat celsius–jauh di atas titik didih air yang mencapai 100 derajat celsius.
Baca Juga : Tanah Turun 25 Sentimeter Per Tahun, Ibu Kota Iran Akan Segera Tenggelam?
Sementara itu, catatan untuk kehidupan terdalam, sejauh ini adalah sekitar 10,5 kilometer di bawah permukaan laut. Dengan air sebanyak itu, tekanan ekstrem tidak dapat dihindari. Perlu diketahui bahwa di kedalaman 400 meter saja, tekanannya 400 kali lebih besar dari laut.
Memperluas pengetahuan tentang batas kehidupan di Bumi berpotensi memberikan ilmuwan kriteria baru untuk mencari kehidupan di planet lain.
"Memperluas pengetahuan kita tentang kehidupan di sana akan memberikan wawasan baru tentang kelayakan planet. Membantu kita memahami mengapa kehidupan muncul di Bumi dan apakah kehidupan juga ada di permukaan Mars atau benda-benda langit lain," paparnya.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR