Selain prestasinya melintasi perbatasan, seniman pantomim tersebut kerap memalsukan dokumen identitas untuk membuat orang-orang Yahudi terlihat lebih muda. Dengan begitu, mereka dapat melarikan diri dari deportasi Nazi.
Terlahir dengan nama Marcel Manger, ia setidaknya berhasil menyelamatkan 70 anak-anak Yahudi selama Perang Dunia II.
Baca Juga : Ratusan Politisi Dibunuh di Jerman Setelah Perang Dunia I, Mengapa?
Setelah perang, Marceau mengubah namanya. Kariernya sebagai ahli pantomim pun melejit dan semakin dikenal dunia. Orang-orang merasa terhubung dengan kesedihan karakternya yang universal, Bip.
Sebagian kisah sedih yang ditampilkan Marceau di pertunjukkannya berasal dari rasa kehilangan mendalam yang pernah dialaminya selama Holocaust. Pada 1944, ayah Marceau, Charles Mangel, dibunuh di kamp konsentrasi Auschwitz.
"Saya menangis untuk ayah saya. Namun, saya juga mengeluarkan air mata untuk jutaan orang yang mati sia-sia....," paparnya dalam sebuah wawancara pada 2002.
"Sementara itu, takdir mengizinkan saya untuk bisa hidup sampai sekarang. Oleh sebab itu, saya ingin memberi harapan kepada orang-orang yang sedang berjuang di dunia," tutur Marceau.
Source | : | Erin Blakemore/History |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR