Nationalgeographic.co.id - Sebelum Tiongkok meluncurkan rover Chang'e-4 ke sisi terjauh Bulan, para ilmuwan menempatkan sekaleng biji tumbuhan di dalamnya.
Kini, benih tanaman kapas berhasil tumbuh di sana. Tiongkok pun kembali menciptakan sejarah baru.
Sebelum tanaman kapas ini, vegetasi lain pernah mendekat ke Bulan pada 1971. Kala itu, astronaut Apollo 14, Stuart Roosa, membawa ratusan bibit pohon untuk mengorbit Bulan bersama dengannya. Banyak dari benih tersebut yang dibawa dan ditanam kembali di Bumi dengan nama 'Pohon Bulan'.
Baca Juga : 'Tabrakan Besar' Dapat Membangunkan Lubang Hitam di Pusat Bima Sakti
Tidak hanya kapas, Chang'e-4 juga membawa bibit kentang dan tanaman laboratorium bernama Arabidopsis. Namun, keduanya belum menunjukkan tanda-tanda perkembangan.
Tidak mengherankan jika benih di Bulan ini mengalami kesulitan. Sebab, mereka telah melalui banyak hal, termasuk drama peluncuran, perubahan suhu yang tidak nyaman, gravitasi rendah, dan radiasi yang tinggi.
Tanaman kapas yang ada di sana pun lebih pucat dibandingkan dengan yang dikembangkan peneliti di Bumi.
Baca Juga : Astronom Temukan Pola Aneh di Awan Planet Venus, Apa Penyebabnya?
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, wahana luar angkasa Chang'e-4 sampai di sisi terjauh Bulan, tepatnya di kawah Von Karman pada Kamis (3/1), 10.26 waktu Tiongkok. Perjalanan Chang'e-4 dari Bumi sendiri dimulai sejak 8 Desember.
Tujuan utama membawa bibit tanaman ke Bulan adalah untuk melihat apakah mereka berhasil melakukan fotosintesis dan berkembang dengan baik di Bulan.
Xinhua melaporkan, eksperimen 'biosfer' ini merupakan kolaborasi antara 28 universitas di Tiongkok, dipimpin oleh Chongqing University.
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Source | : | space.com |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR