Nationalgeographic.co.id - Imlek memang merupakan perayaan tahun baru bagi kalangan Tionghoa. Walaupun Anda bukan berasal dari etnis Tionghoa, tidak ada salahnya ikut meramaikan Imlek dengan mencoba mengenal tradisi dan ritual selama perayaan Imlek. Selain menambah pengalaman, Anda pun bisa mengisi akhir pekan dengan aneka kegiatan wisata budaya.
Menonton Wayang Potehi
Sekilas Wayang Potehi mengingatkan memori pada tokoh Unyil. Wayang Potehi ini terbuat dari kain seperti boneka dengan lubang di bagian bawah. Tangan dalang akan masuk ke bagian bawah ini untuk menggerakan wayang. Seni Wayang Potehi merupakan pertunjukkan khas Tionghoa yang sudah berusia ribuan tahun.
Ada berbagai kisah yang dipentaskan Wayang Potehi, biasanya adalah cerita-cerita legenda dari negeri Tiongkok. Paling terkenal tentu saja legenda Kera Sakti. Di Jakarta, beberapa mal biasanya mempertunjukkan Wayang Potehi bagi pengunjung. Namun, Anda bisa menonton Wayang Potehi di kelenteng-kelenteng.
Baca Juga : Dari Editor: Hikayat Pelantar Tanjungpinang
Melihat pembuatan pernak-pernik khas Imlek
Saat Imlek, ada beragam pernak-pernik hingga penganan khas yang muncul hanya saat Imlek. Sebut saja seperti kue keranjang, lilin merah ukuran besar yang biasa digunakan untuk beribadah, hio atau dupa, sampai lampion. Di Jakarta, beberapa barang ini bisa dibeli di daerah Petak Sembilan.
Namun tempat pembuatannya berada di Tangerang, Banten. Misalnya pabrik hio berada di Kampung Melayu Barat, Teluk Naga. Ingin melihat pembuatan kue keranjang? Mampir saja ke tempat Nyonya Lauw yang juga berada di Tangerang. Atau, menyaksikan pembuatan lilin-lilin besar di Lilian Candles, Bandung, Jawa Barat. Sangat menarik melihat sendiri pembuatan aneka benda khas Imlek tersebut.
Mampir ke kelenteng
Memang sangat menarik untuk melihat secara langsung bagaimana orang Tionghoa merayakan Imlek. Anda bisa saja mampir ke kelenteng untuk melihat perayaan tersebut. Bersiap-siaplah menghadapi keramaian umat yang datang.
Namun, ingatlah kelenteng merupakan tempat orang beribadah. Oleh karena itu, Anda harus menjaga sopan santun saat bertandang ke kelenteng. Jika bertandang ke kelenteng akan menjadi pengalaman pertama Anda.
Wisata sejarah di Pecinan
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR