“Bertahan dalam waktu yang lama dan terisolasi dalam kegelapan, lubang ini menyimpan petunjuk alami dari siklus hidup planer kita. Teras dan stalaktit inilah yang akan kami petakan,” imbuhnya.
Baca Juga : Limpasan Banjir Cemari Great Barrier Reef, Terumbu Karang Terancam Rusak
Salah satu fitur paling menarik dari Great Blue Hole adalah lapisan hidrogen sulfidanya. Di kedalaman sekitar 90 meter, ‘jubah’ hidrogen sulfida ditemukan di dalam lubang, Ia sangat beracun, bersifat merusak, dan bau.
Menyelam lebih dalam lagi, sekitar 106 meter, Anda tidak akan menemukan oksigen. Kondisi ini pun akhirnya menghasilkan kuburan kerang di mana ribuan makhluk laut tak sengaja berenang ke sana dan akhirnya mati.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR