Nationalgeographic.co.id – Mengunjungi Arboretum Mangrove menjadi salah satu pelajaran yang paling disukai murid Sekolah Mangrove. Karena di sini murid bisa belajar sambil bermain. Tempat ini dibuat oleh Pertamina RU VI Balongan sebagai pusat pembelajaran keanekaragaman hayati dan budidaya mangrove.
Dengan luas kawasan 2 hektare, Arboretum Mangrove menjadi pusat pembibitan 2.428 pohon dari 29 flora pantai dan habitat dari 33 spesies burung. Sebagai penunjang, laboratorium alam ini dilengkapi kincir angin dan panel surya sebagai energi alternatif terbarukan yang ramah lingkungan. Tumbuhan yang ada di Arboretum Mangrove diberi keterangan nama dan informasi yang berguna bagi para pengunjung.
Rabu (10/10/2018), sebanyak tiga Sekolah Mangrove mengadakan kunjungan ke Arboretum. Kunjungan ini memang menjadi salah satu pelajaran di Kurikulum Muatan Lokal PLH Tematik Mangrove. Sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan murid dari tiga sekolah dasar itu tiba di lokasi. Masing-masing sekolah terdiri dari 25 orang, termasuk dua guru pembimbing.
Baca Juga : Jaich Maa, Rumah Bagi Ekosistem Baru di Dasar Laut yang Gelap
SDN Paoman IV diwakili murid kelas IV. Mereka kompak mengenakan seragam berwarna merah. SDN Singaraja 1 membawa murid kelas V dengan seragam berwarna kuning. Sedangkan murid kelas VI diwakili SDN Pasekan 1 dengan balutan seragam berwarna hitam. Gurat tawa terlihat di wajah mereka. Senang dan bahagia.
Tak menunggu lama, empat buah perahu datang dan bersandar di bibir dermaga. Dibantu oleh pemandu, satu per satu, murid SD binaan Pertamina RU VI Balongan itu menaiki perahu dengan muatan maksimal sebanyak 20 orang tersebut. Sambil bernyanyi dan meneriakan yel-yel, tawa riang mereka mengiringi perjalanan menyusuri hutan bakau.
Masing-masing perahu kemudian menepi diiringi suara riuh para peserta didik. Sambil tersenyum, seorang pemandu dengan sigap menuntun mereka melintasi celah dermaga berukuran kecil itu.
Para murid langsung berlarian, seakan sudah tahu apa yang hendak mereka kerjakan. “Kita memang sudah memberi mereka tugas dan pengarahan di sekolah. Jadi, di sini tinggal implementasinya saja,” terang Yayan, Wali Kelas VI SDN Pasekan 1.
Membaur dengan Alam
Murid-murid kemudian membaur dengan alam. Ada yang sibuk mengamati, ada pula yang mencatat satu per satu jenis flora dan fauna yang ada di sana. Sementara murid yang lain memberi arahan. “Kami diberi tugas mencatat flora dan fauna apa saja yang ada di Arboretum,” kata murid SDN Singaraja 1 dengan kompak. Kelompok mereka terdiri dari lima orang.
Ada pula sekelompok murid yang terlihat kesulitan mengeja nama latin dari beberapa tumbuhan yang ada di sana. Mereka kelompok murid SDN Pasekan 1. “Tugas kita mencari nama-nama tumbuhan, ciri-ciri dan nama latinnya,” ujar salah satu murid kelas VI. Seorang pemandu lantas menghampiri lima murid perempuan tersebut. “Ini namanya tanaman cantigi. Bahasa latinnya phempis acidula,” kata Indra, salah satu pemandu yang bertugas mendampingi rombongan murid Sekolah Mangrove.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR