Nationalgeographic.co.id - Dipublikasikan pada World Psychiatry, sekelompok peneliti internasional menyatakan bahwa penggunaan internet dapat menciptakan 'perubahan akut yang terjadi secara terus menerus' di otak, terutama pada area yang berkaitan dengan kognisi kita.
Artinya, segala sesuatu di otak--mulai dari memori, fokus, hingga kemampuan sosialisasi--dapat dipengaruhi oleh media sosial dan sistem pencarian Google.
Sebenarnya, ini bukan berita baru. Telah ada beberapa studi yang membahas pengaruh buruk internet (di antaranya membuat kita mejadi seperti zombie dan sulit bersosialisasi dengan manusia di dunia nyata).
Baca Juga: Perempuan Intelek Ini Temukan Metode Ungkap Pelaku Bom Bunuh Diri
Namun, pada studi yang lebih besar ini, para peneliti lebih menyadari bagaimana internet mungkin memengaruhi proses kognitif tertentu. Mereka juga mempelajari penemuan-penemuan dari para psikolog dan psikiater, serta data neuroimaging untuk melihat apakah itu dapat mendukung klaim mereka.
"Penemuan penting dari laporan ini adalah: penggunaan internet dalam kadar yang cukup tinggi sangat berpengaruh pada fungsi-fungsi tertentu di otak," kata Joseph Firth, peneliti senior dari NICM Health Research Institute, Western Sydney University.
"Sebagai contoh, tak terbatasnya arus notifikasi dari internet membuat perhatian kita terbagi. Akhirnya, itu menurunkan kapasitas kita untuk berkonsentrasi pada satu tugas," tambahnya.
Fakta ini didukung oleh sebuah studi pada 2016 yang menemukan bahwa anak-anak muda yang cenderung multitasking dan sering membuka media sosial, membutuhkan upaya lebih keras untuk fokus.
Tingginya tingkat penggunaan internet dan multitasking media juga telah lama dikaitkan dengan penurunan materi abu-abu di daerah prefrontal otak yang terkait dengan konsentrasi.
Namun, tidak hanya konsentrasi, internet juga bisa berdampak pada memori dan kemampuan bersosialisasi--meski fakta ini belum sepenuhnya dipahami.
Baca Juga: Mengenal Teknologi Terbaru yang Mampu Membunuh 99% Kuman di Udara, Seperti Apa?
Untuk meminimalkan bahaya internet, para peneliti meminta agar kita berlatih mindfulness dan fokus.
Sementara itu, Jerome Sarris, Director of Research di NICM Health Research Institute, menyarankan kita untuk melakukan 'teknik kebersihan internet'. Di antaranya dengan mengurangi multitasking media, menghentikan kebiasaan mengecek ponsel dan online di malam hari, serta terlibat lebih banyak dalam percakapan langsung.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR