Nationalgeographic.co.id - Mendaki gunung saat ini telah menjadi trending wisata yang populer dikalangan anak muda.
Terutama bagi Kamu yang tengah bosan dengan suasana kota dan menginginkan suasana yang menenangkan, sekaligus memacu adrenalin. Maka mendaki gunung adalah jawabannya.
Menembus hutan hujan tropis, menyusuri jalan setapak, menghirup udara sejuk, mendengar kicauan burung berirama dengan desis angin, menikmati dinginnya alam, merupakan sebuah relaksasi yang bisa menghilangkan stres dan membuat kita bahagia.
Baca Juga: Peneliti: 'Denyut' dari Gunung Berapi Bisa Prediksi Letusan Berikutnya
Tentu beberapa alasan tadi hanyalah beberapa dari sekian banyak kesenangan yang bisa Kamu temui ketika mendaki gunung.
Baca Juga: Siapakah Lelaki Eropa Pertama yang Mendaki Puncak Gunung Gede?
Meski terdengar mudah, tentunya Kamu harus mempersiapkan kebutuhan pendakian dari jauh-jauh hari sebelum mendaki, agar petualanganmu mengasyikan tanpa halangan.
Hal ini menjadi poin yang paling utama sebelum Kamu melakukan beberapa persiapan lain. Gunung mana yang akan kamu daki dan tingkat kesulitan medan pendakian akan menentukan persiapan dan alat-alat yang perlu kamu bawa. Termasuk estimasi dana dan waktu.
Teruntuk bagi pendaki pemula, alangkah lebih baiknya memilih level pendakian yang tidak terlalu sulit. Hal ini demi keselamatan dan kenyamanan.
Tentukan kamu akan berangkat dengan siapa. Sendiri atau berkelompok. Selain untuk menentukan peralatan dan makanan, mendaki sendirian pun perlu persiapan mental dan fisik yang lebih besar.
Bagi kebanyakan orang mendaki sendirian adalah cara menempuh ketenangan batin. Tapi mendaki sendirian akan jauh lebih berbahaya ketimbang berkelompok, terutama ketika terjadi hal di luar dugaan atau tersesat.
Ajak temanmu agar pendakianmu lebih asyik.
Baca Juga: Jalur Pendakian Rinjani Batal Dipisah, Wisata Halal Masih Terus Mencari Bentuknya
Sebelum kamu mendaki lebih baik kamu mencari informasi terkait gunung yang ingin kamu daki, baik melalui internet atau relasi. Mengingat banyak jalur pendakian yang ditutup karena beberapa alasan.
Cek kabar cuaca hari itu kepada petugas basecamp di lokasi. Apabila cuaca tidak memungkinkan untuk mendaki karena badai (hujan deras disertai angin dan kabut tebal), longsor, atau siaga merapi. Jangan nekat menerobos, lebih baik kamu datang di lain waktu.
Jangan sampai orang rumah dan terdekat mu tidak mengetahui rencana pendakianmu. Beri tahu kapan kamu mendaki, berapa lama, kapan kamu pulang, lokasi pendakian, dan siapa saja teman pendakianmu. Agar orang rumah tidak mengkhawatirkan mu.
Tinggalkan nomor telepon orang terdekat kepada petugas basecamp, agar bila terjadi sesuatu yang darurat petugas bisa menghubungi keluarga kamu.
Mendaki gunung memerlukan kondisi badan yang fit. Selama pendakian tubuhmu mengalami proses pembakaran energi yang sangat besar ketika kamu berjalan kurang lebih 8 jam di kondisi yang ekstrem. Kondisi badan yang prima adalah sebuah keharusan, perlu kamu ketahui mendaki gunung memiliki berbagai risiko kesehatan yang wajib kamu waspadai, seperti hipotermia, mountain sickness, hingga edema paru.
Resiko itu bisa terjadi pada semua pendaki baik pemula maupun pendaki senior. Di ketinggian 2 ribu meter di atas permukaan laut, tubuh kamu harus cepat beraklimatisasi dengan suhu yang ekstrim dan jumlah oksigen yang menipis.
Persiapan fisik semacam jogging –minimal 3x sebelum hari pendakian– perlu dilakukan untuk membangun kekuatan otot dan meningkatkan kebugaran tubuh. Push up, sit up, dan squat juga bisa membantu tubuh dalam memperkuat otot ketika harus membawa beban carrier yang mencapai 18 kilogram.
Kondisi fisik yang bagus akan memengaruhi kekuatan mental mu ketika mendaki.
Baca Juga: Gunung Prau "Istirahat", Pendakian Ditutup Mulai Januari 2018
Bawalah makanan yang memiliki protein dan karbohidrat tinggi. Jangan hanya selalu mengandalkan mie instant. Makanan seperti sayur, telor, sarden, pasta dll. perlu untuk kamu bawa sebagai asupan gizi dan energimu setelah mengeluarkan tenaga yang besar selama trekking.
Kemanapun kamu mendaki, tanpa peduli tingkat kesulitan pendakian, lokasi, dan waktu. Kamu harus selalu membawa barang-barang ini dalam pendakian mu:
Siap untuk mendaki?
Baca Juga: Tragedi Pendakian Himalaya: Kegetiran Menuruni Gunung Gasherbrum II
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Mahmud Zulfikar |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR