Nationalgeographic.co.id - Dalam mewujudkan World Without Waste, Coca-Cola bersama para mitra terus berupaya untuk membantu mencari solusi terkait dengan permasalahan kemasan plastik. Melalui tiga pilarnya, yakni Design-Collect-Partner, Coca-Cola memiliki komitmen untuk mendukung upaya pengumpulan dan mendaur ulang setiap botol plastik yang terjual dan dikonsumsi oleh masyarakat di tahun 2030.
Di Indonesia, Coca-Cola menerapkan visi World Without Waste melalui inisiatif PLASTIC REBORN yang akan menjadi payung dalam berbagai inisiatif keberlanjutan dalam penanganan sampah plastik.
Melalui PLASTIC REBORN 1.0, Coca-Cola telah berhasil mengedukasi lebih dari 4,300 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Disamping itu, Coca-Cola juga memfasilitasi pengumpulan botol kemasan plastik minuman di lebih dari 100 titik sekolah & Universitas di kawasan Jakarta dan Bekasi, untuk kemudian dikelola dan diproses menjadi tas serbaguna bernilai komersial yang diharapkan dapat turut mendorong terciptanya praktik pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan melalui pendekatan Recyling–Upcyling yang diintegrasikan dengan pendekatan circular economy.
Baca Juga: Foto Bantargebang Karya Elisabetta Zavoli Memenangi Earth Photo Competition 2019
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dari Coca-Cola, pada Rabu (17/7), Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) bersama Ancora Foundation meluncurkan“PLASTIC REBORN 2.0”–sebuah lanjutan dari program kolaborasi yang mendorong terbangunnya ekosistem circular economy termasuk terbentuknya “market place” yang lebih efisien untuk sistem persampahan dan daur ulang di Indonesia.
Triyono Prijosoesilo, Public Affairs and Communications Director Coca-Cola Indonesia pada acara peluncuran program PLASTIC REBORN 2.0 hari ini menjelaskan: “Melalui ‘PLASTIC REBORN 1.0’, kami mempelajari bahwa dasar pengelolaan sampah yang berkelanjutan adalah pengumpulan limbah kemasan (waste collection) yang tepat. Ini yang menjadi prinsip utama dalam ‘PLASTIC REBORN 2.0’. Sehingga yang akan menjadi fokus utama dari ‘PLASTIC REBORN 2.0’ adalah kolaborasi dari para startup penggiat sampah yang akan bersinergi untuk membangun “market place” yang lebih efisien untuk sistem persampahan dan daur ulang.”
Dalam PLASTIC REBORN 2.0 adalah mengajak dan membina talenta-talenta muda – penggiat sampah Indonesia untuk berkolaborasi menghasilkan solusi pengumpulan limbah kemasan yang berorientasi pada penggunaan teknologi, dengan pendekatan unik akselerasi bisnis berbasis limbah.
Ancora Foundation sebagai mitra CCFI di PLASTIC REBORN 2.0 berperan sebagai pelaksana yang memiliki fungsi untuk, yakni ENGAGE (fase seleksi & pitching), NURTURE (fase akselerasi) dan ADVANCE (fase amplifikasi).
Ancora Foundation telah mengidentifikasi dan menyeleksi 20 organisasi yang berfokus pada pemanfaatan teknologi dalam hal sistem pengumpulan dan recycling sampah di Indonesia untuk dapat masuk ke dalam PLASTIC REBORN 2.0.
Ahmad Zakky Habibie, Chief Operating Officer Ancora Foundation menjelaskan, “Tidak mudah bagi kami dan CCFI dalam menyeleksi proposal yang masuk dari para penggiat sampah di Indonesia. Setelah melalui beberapa tahap, kami memutuskan bahwa Clean Up, Mall Sampah dan Gringgo merupakan 3 (tiga) startup terpilih dengan proposal bisnis terbaik yang akan bersama-sama menjalankan kolaborasi di PLASTIC REBORN 2.0.”
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR