Nationalgeographic.co.id – Kerusuhan Papua belum padam. Kali ini kerusuhan terjadi di Kota Jayapura pada Kamis (29/8/2019).
Dalam hitungan detik, massa bergerak dari penjuru arah. Lalu, mereka membakar Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) dan menjebol Lembaga Pemasyarakatan Abepura.
Kemudian massa juga membakar kantor Telkom dan Grapari Telkomsel beserta sejumlah kantor pemerintahan.
Hal ini sebabkan jaringan telekomunikasi terganggu dan listrik terpaksa harus dipadamkan.
“Saya selalu mendampingi Pak Jokowi dalam pembangunan Papua dan Papua Barat, kita selalu focus dengan apa yang harus di bangun di sana. Misalnya infrastruktur, masalah transportasi, pelabuhan laut, lapangan terbang, penyamaan harga. Semua sudah kita lakukan,” ujar Wiranto pada konferensi pers di Kantor Menko polhukam, Jumat (30/8/2019).
Baca Juga: Berembus Isu Mahasiswa Papua di Surabaya Diperlakukan Tak Adil, Warga Manokwari Letupkan Kerusuhan
Pembangunan besar-besaran yang dilakukan Pemerintah Jokowi memang cukup signifikan. Jalan Trans Papua, tol laut, BBM satu harga dan lainnya.
Tapi, merupakan sebuah ironi jika pembangunan tersebut justru tidak berimbas sejahtera pada masyarakat Papua itu sendiri.
Lalu untuk siapa pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat di Papua?
Hal ini dikatakan juga oleh Gubernur Papua Lukas Enembe pada talkshow Mata Najwa (22/8/2019) berjudul “Nyala Papua”.
“Orang Papua butuh kehidupan, bukan pembangunan. Kehidupan ya,” celetuk Gubernur Papua Lukas Enembe.
Kemudian ketika ditanya Najwa Shihab, “Apakah pendekatan infrastruktur yang sudah dilakukan belum menjawab persoalan yang riil?”
“Itu bukan tentu orang Papua. Orang Papua tidak pernah lewat jalan yang dibangun, mereka tidak punya apa-apa. Mereka perlu kehidupan,” jawab Gubernur Lukas pendek.
Bila benar apa yang dikatakan oleh Wiranto pemerintah mengupayakan pendekatan persuasif dan membuka jalan dialog untuk kebaikan Papua.
Kita patut mengapresiasi jalan itu dan menunggu apa hasil dari langkah-langkah yang dilakukan demi Papua yang lebih baik lagi.
Bukan Bau Busuk, Penelitian Ungkap Mumi Kuno Ternyata Berbau Sedap, Ini Rahasianya
Penulis | : | Mahmud Zulfikar |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR