Nationalgeographic.co.id - Sebagian besar orang yang mengalami stres, pernah merasakan sakit kepala. Orang yang memiliki sakit kepala berulang seperti migrain juga melaporkan bahwa stres membuat sakit kepala semakin bertambah parah. Sebenarnya, apa hubungan stres dengan sakit kepala?
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, stres merupakan salah satu penyebab umum dari sakit kepala. Jadi, jika Anda ingin mengobati sakit kepala stres, Anda harus menghilangkan stres yang mengganggu.
Ketika stres melanda, otak melepaskan senyawa tertentu untuk memerangi situasi yang dikenal dengan respons “flight or fight“.
Baca Juga: Belasan Bayi di Spanyol Alami Sindrom Manusia Serigala, Apa Penyebabnya?
Pelepasan senyawa kimia tersebut dapat menyebabkan perubahan pembuluh darah di otak sehingga memicu sakit kepala, seperti migrain. Selain itu, berbagai emosi saat stres, seperti cemas, khawatir, dan takut dapat meningkatkan ketegangan otot dan melebarkan pembuluh darah di kepala sehingga rasa sakit semakin memburuk.
Stres juga bisa memicu sakit kepala tegang (tension headache). Jenis sakit kepala ini bersifat kambuhan dalam jangka panjang. Bila stres terjadi, kemungkinan besar sakit kepala tegang juga akan sering kambuh.
Kunci untuk menghilangkan sakit kepala akibat stres, yaitu meredakan stres itu sendiri. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan, antara lain:
Teknik ini membantu Anda menenangkan pikiran sehingga stres jadi lebih berkurang. Terapi relaksasi bisa dilakukan dengan meditasi, yaitu memusatkan pikiran untuk lebih tenang.
Terapi ini juga bisa dilakukan dengan mengatur pernapasan, yakni menghirup napas dalam-dalam lewat hidung dan mengembuskannya secara perlahan dari mulut.
Olahraga terbukti dapat meningkatkan mood (suasana hati) sehingga membantu Anda menghilangkan stres dan sakit kepala.
Hal ini terjadi karena gerakan olahraga merangsang tubuh untuk memproduksi dopamin, yaitu hormon yang membuat perasaan Anda lebih senang dan bahagia.
Pada rencana awal, pilihlah jenis olahraga yang ringan, seperti jalan santai, bersepeda santai, atau jogging selama 30 menit sehari sebanyak 5 kali seminggu.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR