Nationalgeographic.co.id - Enam gajah di taman nasional Thailand, mati ketika berusaha menyelamatkan bayi gajah yang terjatuh dari air terjun.
Berdasarkan keterangan dari Thailand Department of National Parks, Wildlife and Plant Conservation, petugas di Taman Nasional Khao Yai menemukan bayi gajah berusia tiga tahun yang tenggelam pada Sabtu lalu. Di dekatnya, terdapat lima bangkai gajah lain yang juga tewas di dasar air terjun Haew Narok.
Baca Juga: Karhutla dan Bahayanya Bagi Flora Khas Sumatera dan Kalimantan
Para petugas berhasil menyelamatkan dua ekor gajah yang ketika ditemukan berada di tebing air terjun. Kemungkinan mereka sedang berusaha turun ke bawah untuk menyelamatkan sesamanya.
"Dua gajah tersebut sekarang sedang beristirahat. Mereka sangat kelelahan setelah berusaha melintasi air terjun," kata Chanaya Kanchanasaka, dokter hewan di taman nasional.
Gajah memang dikenal sebagai hewan simpatik. Mereka dikenal kerap membantu satu sama lain jika berada dalam sulit. Gajah juga mampu menunjukkan rasa duka ketika salah satu anggota kawanannya ada yang mati.
Baca Juga: Katak Tanduk, Spesies Baru yang Ditemukan di Hutan Kalimantan
Air terjun Haew Narok ditutup untuk umum pascatewasnya gajah-gajah tersebut. Peristiwa ini bukan yang pertama kalinya. Kejadian serupa pernah terjadi pada 1992 ketika delapan gajah mati setelah jatuh dari air terjun.
Khao Yai merupakan taman nasional ketiga terbesar di Thailand. Sementara Haew Narok, menjadi air terjun tertinggi dengan ukuran 492 kaki. Kemunculan gajah di wilayah ini menjadi pemandangan yang umum.
Source | : | The Washington Post,Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR