Pada 1970-an, sebuah dokumenter palsu menyelidiki keberadaan Bigfoot dan menggambarkannya sebagai predator seksual.
Baca Juga: 6 Fakta Tentang Leonardo da Vinci Yang Jarang Diketahui Orang
Barulah sekitar 1980-an, Bigfoot menunjukkan sisi lembutnya. Ia dikaitkan dengan lingkungan dan simbol kemurnian hutan yang perlu kita jaga.
Salah satu contohnya ada di film Harry and the Hendersons yang dirilis pada 1987. Di sana, Bigfoot digambarkan sebagai karakter yang bersahabat namun sering disalahpahami sehingga ia memerlukan perlindungan dari John Lithgow dan keluarganya.
Lalu, mengapa legenda Bigfoot bisa bertahan selama 60 tahun?
“Ia memiliki momentumnya sendiri karena pernah menjadi ikon media,” jawab Buh.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Source | : | Becky Little/History.com |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR