Oleh karena itu, Komisi Kesehatan Hubei di Tiongkok mengklaim tidak lagi mengandalkan tes darah untuk mendeteksi COVID-19 yang hasilnya memakan waktu berhari-hari.
Mereka menggunakan pindai CT (Computed Tomography) guna melihat secara langsung organ pasien yang diduga terjangkit COVID-19. Seperti yang dijelaskan dalam halaman CNN Indonesia.
Alat tersebut diproduksi dengan nama pasar Axial AI (uAI Dsicover PNA) yang dikembangkan oleh Shangai Research Center for Brain Science and Brain-Inspired Intelligence bersama China Academic of Sciences, Neurobionix, dan Skymind Laboratory of Neurobionix Research.
Baca Juga: Harimau di AS Positif COVID-19, Kasus Pertama Pada Satwa Liar
Axial AI dapat secara otomatis menganalisis hasil foto CT scan dalam waktu 10 detik dengan akurasi lebih dari 90 persen. Bahkan rumah sakit khusus COVID-19 di Wuhan, yakni Huo Shen Shan dan Lei Shen Shan Hospital, telah menggunakan alat ini dengan tingkat kesuksesan yang tinggi.
Alat itu bentuknya lebih kecil dari CPU dilengkapi dengan monitor dan dipasang pada pindai CT untuk memindai paru-paru pasien. Melalui kecanggihan AI, akan diketahui hasil dari pola-pola yang terekam pada paru-paru dan ginjal pasien COVID-19 yang umumnya terganggu.
Pada waktu singkat, Axial AI dapat memberikan kesimpulan apakah kondisi pasien membaik atau memburuk sehingga memungkinkan pasien mendapatkan penanganan lebih dini dan konsisten.
Source | : | CNN Indonesia,AINEWS |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR