“Aspek musik ini menunjukkan sifat manipulasi virus, bagaimana ia membajak tubuh kita untuk bereplikasi, dan melukai kita di sepanjang jalan,” tulis Buehler.
“Jadi, musik adalah metafora untuk sifat virus ini untuk menipu tuan rumah dan mengeksploitasinya untuk penggandaannya sendiri,” terangnya.
Adapun jenis instrumennya adalah sepenuhnya pilihan peneliti. Dalam alunan tersebut musik tersebut seperti seorang memainkan koto (alat musik tradisional Jepang) dengan suara-suara yang menenangkan dan membawa kenyamanan di tengah wabah virus corona.
Source | : | sciencemag.org,pubs.acs.org |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR