Para ilmuwan yang memantau Alaska telah melihat fenomena serupa.
“Pemimpin pemadam kebakaran mencatat peningkatan kejadian di mana api padam di musim dingin, kemudian muncul kembali di musim semi berikutnya,” papar sebuah laporan dari Alaska Fire Science Consortium yang diterbitkan baru-baru ini.
Sejak 2005, para ilmuwan lapangan di Alaska telah mengidentifikasi 39 “api zombie” atau yang juga biasa disebut dengan “api yang tersisa”. Menyesuaikan hasil pengamatan tersebut dengan data satelit, mereka menemukan bahwa sebagian besar kebakaran terjadi dalam skala kecil—kurang dari 11 hektar. Meski begitu, ada tujuh titik yang mengalami kebakaran besar dan hasilnya terlihat dari luar angkasa.
Baca Juga: Penemuan Cacing Elvis, Spesies Baru Cacing Bersisik di Dasar Lautan
Kebakaran besar tahun lalu dipicu oleh suhu panas yang memecahkan rekor. Sebagian Siberia dan Alaska memiliki suhu 10 derajat Celcius lebih hangat dari biasanya selama berminggu-minggu.
Suhu di Greenland juga mempercepat pencairan lapisan es setinggi beberapa kilometer di pulau tersebut yang menyebabkan hilangnya 600 miliar ton massa es untuk tahun itu—menyumbang sekitar 40 persen dari total kenaikan permukaan laut pada 2019.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR