Nationalgeographic.co.id - Tiongkok telah menghapus trenggiling dari daftar resmi perawatan obat tradisional mereka.
Langkah itu muncul setelah Tiongkok menaikkan status perlindungan trenggiling ke level tertinggi pada minggu lalu, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar China Health Times, dilansir dari laman BBC.
Perburuan ilegal marak terjadi untuk mengambil sisik dan daging trenggiling. Akibatnya, spesies itu terancam punah.
Baca Juga: Malang, Gajah Hamil Ini Mati Setelah Makan Nanas Berisi Petasan
Sisik trenggiling sangat didambakan oleh para praktisi pengobatan tradisional Tiongkok, sementara dagingnya dianggap sebagai makanan yang lezat.
Tiongkok sudah melarang konsumsi hewan liar sebagai makanan setelah wabah, tetapi ada pengecualian tertentu, misalnya untuk pengobatan. Namun saat ini, untuk alasan terakhir pun sudah tidak diperbolehkan.
Trenggiling sempat menjadi sorotan karena mereka ditemukan membawa jenis virus corona yang mirip dengan Covid-19. Para ilmuwan sedang menyelidiki apakah trenggiling yang diperdagangkan mungkin memainkan peran zoonosis atau tidak. Namun, buktinya belum jelas.
Badan amal konservasi, Save Pangolin menyambut baik langkah menuju perlindungan yang lebih besar. Paul Thomson mengatakan itu adalah momen terobosan untuk trenggiling.
Baca Juga: Manusia, Ancaman Kepunahan Massal Keanekaragaman Hayati di Bumi
"Langkah Tiongkok untuk menghapus pangolin dari obat-obatan tradisional bisa mengubah permainan yang selama ini telah kita tunggu-tunggu," kata Thomson pada BBC (09/06/2020).
"Kami berharap langkah Tiongkok selanjutnya adalah menegakkan peraturan dan bekerja kerad mengubah perilaku konsumen," imbuhnya.
Sementara itu, Katheryn Wise dari World Animal Protection mengatakan bahwa "berita bagus" jika Tiongkok telah meningkatkan status trenggiling ke perlindungan tertinggi dan memindahkan mereka dari Farmakope Tiongkok. Dia menyerukan agar inijuga diperluas ke semua hewan liar.
Source | : | BBC |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR