Nationalgeographic.co.id - Perhatikanlah foto-foto hasil ledakan yang ditimbulkan oleh bom atom yang dijatuhkan baik di Hiroshima maupun Nagasaki. Selalu tercipta awan yang membubung ke langit, berbentuk jamur raksasa di angkasa. Awan ini disebut pyrocumulus.
Bagaimana awan ini bisa terbentuk?
Baca Juga: 75 Tahun Berlalu, Bagaimana Kronologi Serangan Bom Atom di Hiroshima?
Ledakan bom atom menghasilkan gas panas yang terbakar dan membentuk bola. Sembari membubung ke atas, bola ini juga berakselerasi ke segala arah.
Karena bola gas yang berakselerasi ini lebih panas dan lebih tak padat dibandingkan dengan udara di sekelilingnya, maka terbentuklah dengan apa yang kita lihat sebagai bagian atas dari awan jamur, atau tudung jamur.
Sementara itu, gulungan yang terdapat di bagian bawah tudung awan jamur adalah hasil dari perbedaan suhu antara bagian tengah dan luar awan jamur.
Bagian tengah memiliki suhu lebih panas dan akan naik lebih cepat, meninggalkan sisi pinggir luar yang lebih dingin dan lambat.
Baca Juga: Paul Warfield Tibbets Jr, Pilot Pesawat Pengebom Hiroshima yang Tak Pernah Menyesal dengan Aksinya
Saat naik ke angkasa, bola tersebut meninggalkan udara yang telah memanas, menciptakan efek yang terlihat seperti cerobong. Peristiwa ini menarik semua asap dan gas yang ada di sekitarnya sehingga membentuk apa yang kita lihat sebagai batang dari awan jamur raksasa tersebut.
Semua proses ini disebut instabilitas Rayleigh-Taylor yang secara umum menggambarkan percampuran antara dua jenis zat dengan kepadatan yang berbeda.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR