Hal yang mengejutkan, bagi para peneliti, adalah betapa kecilnya kemampuan profil dari penampilan dan daya tarik. Pada daya tarik, hal utama yang membuat orang menggeser ke kanan adalah karena ras.
Nampaknya, kepribadian bukanlah hal yang penting bagi pengguna umum, seperti seberapa kemampuan keterbukaan bila terjadi masalah dalam hubungan, atau cara seseorang untuk mendekati hubungan, hingga keinginan berhubungan dalam jangka wakut yang pendek maupun lama.
Semua itu sebenarnya tertera dalam profil seseorang, tetapi para peneliti menemukan banyak yang tak membacanya.
Mereka juga menemukan bahwa meskipun daya tarik berperan penting untuk mengambil keputusan, ras adalah faktor utama kedua. Pengguna secara signifikan lebih cenderung mengusap kanan pada pengguna yang rasnya sama, dan profil pengguna ras kulit berwarna lebih sering ditolak daripada pengguna kulit putih.
"Perbedaanya mengejutkan sekali," tanggap Chopik. "Profil pengguna kulit hitam lebih sering ditolak daripada pengguna kulit putih. Ini menyorotkan cara lain orang-orang yang berkulit hitam menghadapi bias [mencari pasangan] dalam kehidupan sehari-hari."
Sedangkan dalam temuan lainnya, Chopik juga menemukan bila para pengguna cenderung menggeser ke kanan pada profil yang menyukai mereka terlebih dahulu. Temuan ini terjadi pada pengguna yang merasa dirinya kurang menarik, atau profil mereka secara umum kurang menarik.
"Kami menyukai orang yang menyukai kami," pungkas Dr. Chopik. "Masuk akal jika kami ingin terhubung dengan orang lain yang telah menunjukkan minat pada kami, meskipun mereka pada awalnya bukan pilihan utama."
Source | : | Science Direct |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR