Nationalgeographic.co.id—Sebuah studi genom yang melibatkan populasi terakhir badak Sumatra—penghuni hutan hujan soliter—memberikan apa yang oleh para ilmuwan disebut kabar baik tentang prospek menyelamatkan spesies ini dari kepunahan.
Para peneliti mengatakan pada Senin lalu dalam studi, bahwa mereka menemukan dua populasi badak liar yang ada di Pulau Kalimantan dan Sumatra ini memiliki kesehatan genetik yang baik dan tingkat perkawinan sedarah yang rendah.
Dalam perkiraan, hanya sekitar 80 badak yang tersisa setelah populasi terpisah di Semenanjung Malaysia punah dalam beberapa tahun terakhir.
"Dengan ukuran populasi yang begitu kecil, temuan ini adalah kabar baik bagi kami," kata Nicolas Dussex, peneliti postdoctoral di Center for Palaeogenetics dikutip Reuters dari jurnal Nature Communications.
Baca Juga: Aubameyang dan Keluarga Beri Makan Harimau di Kebun Binatang Inggris
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR