Masalahnya adalah tidak ada yang benar-benar tahu kapan badai dahsyat berikutnya itu akan melanda kita. Itulah sebabnya para ilmuwan mencari semua sumber bantuan yang bisa mereka dapatkan.
Para peneliti itu kini sedang mencari tahu apakah ada teks kuno lainnya lagi yang mungkin menyimpan petunjuk yang dapat kita gunakan untuk memetakan sejarah aktivitas matahari dan peristiwa-peristiwa cuaca luar angkasa yang tidak biasa.
Teks-teks yang sebelumnya telah diabaikan dalam hal konten ilmiah atau faktual dapat memiliki informasi berguna yang belum ditemukan di dalamnya, kata para peneliti. Pola-pola badai matahari yang mereka identifikasi dalam puisi-puisi kuno itu, menurut mereka, dapat membantu para ilmuwan dalam mempersiapkan diri menghadapi fenomena serupa di masa depan.
Sebelumnya, puisi karya Fujiwara Sadaie ini "tidak terlalu dihargai karena kekhususan ilmiahnya" menurut Tsuneyo Terashima, Wakil Direktur Institut Nasional Sastra Jepang, yang juga membantu penelitian tersebut.
"Kami sekarang menyadari bahwa Meigetsuki sebenarnya memberikan penjelasan yang jelas dan akurat tentang kondisi langit pada periode tersebut."
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR