Nationalgeographic.co.id—Landak, hewan yang memiliki duri-duri khas yang bisa berdiri di atas tubuhnya, kerap diperdagangkan di seluruh wilayah Asia. Indonesia, rumah bagi lima spesies landak, juga menjadi salah satu tempat perburuan dan penjualan terbesar hewan-hewan tersebut.
Spesies-spesies landak kerap menjadi sasaran perburuan karena beberapa alasan. Daging mereka dianggap sebagai sumber protein alternatif untuk dimakan. Bezoar atau batu kecil di dalam tubuh mereka dikonsumsi sebagai obat tradisional. Adapun duri-duri mereka digunakan sebagai jimat dan untuk tujuan dekoratif atau barang hiasan.
Sebuah studi terbaru yang meneliti data penyitaan landak dan bagian-bagian tubuhnya di Indonesia menemukan total 39 insiden dari Januari 2013 hingga Juni 2020 yang melibatkan sekitar 452 landak. Laporan hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Conservation pada 9 April 2021.
Dari lima spesies landak yang ditemukan di Indonesia, hanya landak sunda (Hystrix javanica) yang saat ini dilindungi. Status sebagai hewan yang dilindungi pada spesies tersebut baru disempatkan pada 2018.
Menariknya, sebelum tahun 2018, landak raya (Hystrix brachyura) menjadi satu-satunya spesies landak yang dilindungi di Indonesia. Namun status tersebut kemudian dihapus dari daftar perlindungan spesies yang diperbarui dan diganti dengan landak sunda.
"Alasan untuk (penghapusan) ini tidak jelas, tetapi tentu saja tidak beralasan, mengingat landak malaya (landak raya) adalah spesies yang paling sering diidentifikasi sebagai sitaan, dan orang hanya dapat berasumsi alasan penghapusannya karena nilai komersialnya," kata Lalita Gomez, Program Officer dari Monitor Conservation Research Society sebagai peneliti dalam studi ini, seperti dilansir EurekAlert!.
Baca Juga: Ini Cara Landak Kawin Tanpa Menyakiti Satu Sama Lain
Apa yang jelas muncul dari penelitian ini adalah temuan bahwa landak-landak diburu dan dieksploitasi secara ilegal di seluruh wilayah habitatnya di Indonesia untuk sumber penghidupan lokal dan perdagangan komersial. Populasi landak dilaporkan menurun di Indonesia, namun tampaknya hanya ada sedikit kontrol atau pemantauan terhadap serapan dan perdagangannya.
Hal ini sangat memprihatinkan karena empat dari lima spesies landak di Indonesia memiliki jangkauan hidup terbatas. Selain itu, tiga dari lima spesies tersebut merupakan hewan endemik pulau tertentu di Indonesia. Ketiga spesies tersebut adalah landak sumatra (H. sumatrae), landak sunda, dan landak duri tebal (H. crassispinis).
Perburuan dan perdagangan ilegal landak di Indonesia difasilitasi oleh lemahnya penegakan hukum dan lemahnya undang-undang. Menurut Gomez, tindakan konservasi yang efektif harus segera diambil oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah menurunnya jumlah populasi lebih lanjut dari spesies ini.
Gomez merekomendasikan agar semua landak di negari ini dikategorikan sebagai spesies yang dilindungi di bawah hukum satwa liar Indonesia dan terdaftar dalam Lampiran II Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora/CITES).
Kebijakan ini akan mensyaratkan setiap perdagangan internasional apa pun atas spesies ini harus dilakukan melalui sistem pengawasan. Kebijakan ini akan mengakomodasi regulasi yang lebih ketat atas spesies ini dan memudahkan pemerintah untuk melacak dan menganalisis tren kebedaraan kelima spesies landak tersebut. Jadi, mereka bisa memberikan sistem peringatan dini jika populasi liar kelima spesies itu tampak mulai menurun.
Tingginya perburuan liar landak di Indonesia antara lain dipicu oleh tingginya permintaan dari Tiongkok atas bezoar landak. Masyarakat di Tiongkok percaya bahwa bezoar berkhasiat untuk menyembuhkan diabetes, demam berdarah, dan kanker.
Baca Juga: Gara-gara Zat Langka Ini Status Landak di Asia Tenggara Terancam Punah
Bezoar adalah batu kecil yang terbentuk di dalam perut landak. Batu kecil ini terbentuk dari sisa-sisa makanan yang dikonsumsi landak dan tidak tercerna sepenuhnya oleh sistem pencernaan mereka.
Biasanya bezoar akan dijual dalam bentuk mentah atau bentuk bubuk yang dimasukkan ke dalam kapsul. Jenis bezoar yang paling banyak dicari adalah bezoar merah gelap "darah" karena jenis bezoar ini dianggap paling ampuh daripada jenis bezoar lainnya.
Sebenarnya hingga saat ini belum terdapat bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa bezoar dapat menyembuhkan penyakit. Namun harga bezoar justru mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir karena adanya klaim-klaim mengenai penyembuhan kanker. Beberapa ons bezoar bisa terjual dengan harga ratusan hingga ribuan dolar Amerika Serikat.
Source | : | eurekalert.org |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR