Oleh Aldino Adry Baskoro/Langit Selatan
Nationalgeographic.co.id—Apa yang ada di benak Anda jika mendengar kata astronomi? Apabila bertemu dan berinteraksi dengan masyarakat kita, masih banyak yang menyamakannya dengan astrologi. Nama-nama zodiak semisal Pisces, Sagittarius, Libra, ataupun Aries seringkali dihubungkan dengan horoskop yang notabenenya membahas tentang peramalan nasib manusia. Nama-nama zodiak itu sendiri dalam astronomi merupakan bagian dari nama rasi bintang dari jumlah totalnya sebanyak 88 rasi bintang.
Sebelum kita membahas astronomi secara lebih lanjut ada baiknya kita menengok sedikit tentang astrologi. Astrologi berasal dari kata Yunani yang berarti ilmu tentang bintang-bintang. Ilmu ini awalnya digunakan oleh bangsa Kaldea yang hidup di Babilonia pada permulaan tahun 3000 SM.
Jika kita mendasari pada peninggalan artefak-artefak kuno, astrologi telah dikenal lebih tua lagi yaitu sekitar tahun 15.000 SM. Artefak-artefak ini banyak ditemukan di daerah Timur Tengah. Bangsa Cina di Asia kemudian mengadopsi ilmu ini untuk digunakan dalam kesehariannya. Astrologi mendasari ilmunya pada pergerakan benda-benda langit antara lain matahari, planet-planet, bintang, dan bulan. Para astrolog percaya bahwa posisi benda-benda langit ini berpengaruh pada kehidupan manusia dan peristiwa masa depan yang akan terjadi dapat diramalkan berdasarkan posisi benda langit tersebut.
Bagaimana dengan astronomi?
Source | : | Langit Selatan |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR