Sebuah studi yang dilakukan Menzies Research Institute, University of Tasmania, Australia, mendapati kalau tambahan vitamin D tidak selalu memiliki efek pada kepadatan tulang anak-anak.
Penelitian dilakukan dengan melibatkan 900 anak-anak dengan rentang umur 1 bulan hingga 19 tahun. Hasil penelitiannya menggambarkan kalau anak-anak dengan asupan vitamin D yang normal tidak menunjukkan perubahan pada kepadatan setelah meminum suplemen vitamin D untuk menambah asupan. "Penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui efek suplemen vitamin D terhadap anak-anak yang kekurangan vitamin D, harus dilakukan," kata seorang peneliti.
Anak-anak idealnya menerima 400 unit vitamin D per hari, menurut American Academy of Pediatrics. Sebagai perbandingan, segelas susu mengandung 100 unit vitamin D. Sumber vitamin D lain ikan, seperti salmon dan tuna.
Vitamin D membantu penyerapan kalsium yang berguna untuk kepadatan tulang sehingga tulang menjadi lebih kuat, tidak mudah patah, dan juga mencegah osteoporosis pada usia lanjut nanti.
Connie Weaver, dari Department of Foods and Nutrition, mengatakan kalau penelitian ini memberikan rangkuman yang baik tentang vitamin D dan efeknya terhadap anak-anak. "Tetapi karena berbagai varian dalam studi, hasilnya jangan ditelan mentah-mentah," kata Weaver.
Bervariasinya rentang umur anak-anak yang terlibat studi membuat efek vitamin D tidak tampak pada kelompok umur tertentu, khususnya kelompok prapuber. Perbedaan dosis yang diberikan pada setiap anak juga membuat para peneliti sulit mengetahui dosis yang menguntungkan, jelas Weaver.
Foto oleh Lauren Lank/stock.xchng
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR