BPPT sedang mempertimbangkan penggunaan tabung gas dari material komposit yang lebih aman, kuat, dan ringan.
Seperti dijelaskan oleh Direktur Pusat Audit Teknologi BPPT Arya Rezavidi, tabung gas material komposit ini merupakan campuran makroskopik antara serat dan matriks. Serat yang digunakan adalah serat kaca. "Fungsinya memberikan kekuatan tarik tapi sifatnya ringat dan kuat," jelas Arya pada saat Seminar Produk Berbasis Material Komposit, Rabu (19/1). Ia juga menambahkan kalau tabung ini tidak akan meledak ketika terjadi kebakaran. "Perlahan gas keluar, kemudian tabung akan meleleh dan hancur," ujarnya.
Negara-negara di Eropa sudah menggunakan tabung gas komposit sejak tahun 2000. "Jika sudah beredar di Eropa, artinya sudah aman karena mereka memiliki persyaratan yang ketat," kata Arya.
BPPT menggandeng Ragasco, pengembang dan produsen LPG Silinder komposit dari Norwegia, untuk pembuatan tabung gas komposit. BPPT akan mengkaji biaya serta peluang penerapannya. Dari segi harga, seperti dikatakan Arya, tabung ini lebih mahal. "Sekitar 1,5 sampai 2 kali harga tabung biasa," jelasnya. Tetapi, tambah Arya, waktu penggunaannya 2 kali lebih panjang daripada tabung biasa.
Saat ini, penggunaan tabung gas di Indonesia sangat luas. Tabung berukuran 3 kilogram saja sudah beredar sebanyak 60 juta tabung.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
KOMENTAR