Kursi roda yang dikendalikan oleh pikiran serta tungkai-tungkai bionik menjadi inovasi yang hangat dibicarakan dalam sebuah konferensi sains di Washington belum lama ini.
Kursi roda yang bisa digerakkan oleh sinyal-sinyal otak itu kini sedang dikembangkan oleh para ilmuwan dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne di Swiss (EPFL), dan sudah dibuat prototipenya.
Mesin pengganti organ yang lumpuh atau cacat yang dikendalikan pikiran memang sejak lama menjadi perhatian pada ilmuwan.
Dalam kesempatan konferensi tahunan American Assocation for the Advancement of Science (AAAS) di Washington, Profesor Todd Kuiken dari The Rehabilitation Institute of Chicago, yang juga pelopor bedah saraf, mengatakan kepada BBC bahwa inovasi selanjutnya adalah tungkai bionik yang mampu "merasakan". Selain itu, para peneliti juga sedang mengembangkan tungkai yang bisa merespons beberapa sinyal dari tubuh, dikenal dengan "pengenalan pola", yang merupakan awal bagi pembuatan jari-jari yang bisa digerakkan.
Dalam kesempatan konferensi AAAS tersebut, Profesor Jose del R Millan dan rekan-rekannya dari EPFL membawa dan mempraktikkan cara kerja kursi roda yang dikembangkannya. "Benda ini bisa membantu orang cacat dengan menggantikan beberapa fungsi motorik yang hilang," ujarnya.
(Sumber: BBC)
Penulis | : | |
Editor | : | Kurnia Sari Aziza |
KOMENTAR