Meteorit berusia 4,5 juta tahun yang ditemukan di Afrika mengandung salah satu mineral tertua di tata surya. Mineral itu dinamai Krotite, berdasarkan nama Alexander N Krot, ahli kimia kosmos yang berkontribusi besar dalam menerangkan proses awal pembentukan tata surya.
Anthony Kampf, kurator Mineral Sciences at the Natural History Museum of Los Angeles County, mengungkapkan, "Ini adalah satu mineral yang belum pernah diketahui sebelumnya hingga kami menemukannya di sini. Sangat dramatis."
Krotite ditemukan di sebuah meteorit bernama NWA 1934 CV3 carbonaceous chondrite. Menurut ilmuwan, chondrite merupakan meteorit primitif sisa pembentukan planet. Sebagian besar meteorit yang ditemukan di dekat Bumi masuk dalam jenis ini.
Krotite terdiri dari unsur kalsium, aluminium, dan oksigen. Krotite terbentuk pada suhu 1.500 derajat celsius. Mineral itu diperkirakan terbentuk kala nebula terkondensasi dan planet terbentuk. Melihat temperatur pembentukannya, Kritite diperkirakan merupakan mineral tertua di tata surya.
Untuk menemukan mineral itu, ilmuwan menelaah butir meteorit berukuran 4 mm yang disebut "telur retak" karena penampakannya. Selain Krotite, ilmuwan memperkirakan masih ada mineral baru lainnya dalam sampel yang sama.
Pemimpin penelitian, Chi Ma, dari Caltech, mengatakan, "Meteorit ini sepertinya berasal dari asteroid di wilayah sabuk asteroid." Ia mengatakan, mempelajari mineral dalam meteorit itu bisa membantu memahami proses terbentuknya tata surya.
Penemuan mineral baru ini dipublikasikan dalam jurnal American Mineralogist edisi Mei-Juni tahun ini. Ilmuwan memperkirakan bahwa dalam sampel yang sama masih ada 8 mineral lain yang bisa ditemukan. (Yunanto Wiji Utomo)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
2024 JILF x JakTent: Sarana Menggarap Isu-isu Sastra Mutakhir
KOMENTAR