Taiwan akan mempertimbangkan pelarangan ponsel atau telepon genggam di sekolah menyusul adanya peringatan kesehatan bahwa ponsel berpeluang meningkatkan risiko kanker. Hal tersebut diungkapkan pemerintah Taiwan pada Rabu (8/6).
Kementerian Pendidikan Taiwan berencana menyelenggarakan pertemuan antarpara ahli dan perwakilan sekolah untuk membahas masalah tersebut setelah beberapa anggota parlemen menyerukan untuk mengeluarkan larangan. "Waktu diskusi belum ditetapkan," kata seorang pejabat kepada AFP.
Sejumlah organisasi lingkungan setempat telah merekomendasikan larangan terhadap pengenalan ponsel di sekolah untuk siswa berusia 15 tahun ke bawah. Rekomendasi pelarangan tersebut muncul menyusul kekhawatiran setelah pekan lalu para pakar kanker dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa frekuensi radio medan elektromagnetik yang dihasilkan perangkat ponsel membahayakan manusia.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), cabang WHO yang membidangi hal itu, memperingatkan bahwa bukti-bukti ilmiah saat ini menunjukkan "memiliki peluang", bukan sebuah bukti yang telah teruji.
(Baca: WHO: Ponsel Mungkin Sebabkan Kanker)
Saat ini, ada sekitar lima miliar ponsel yang terdaftar di dunia. Jumlah ponsel dan waktu yang dihabiskan oleh rata-rata para pengguna terus naik dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut data survei lokal, sekitar 57 persen siswa Taiwan, yang berusia antara 6 dan 18 tahun, menggunakan ponsel. Sebanyak 62 persen di antaranya membawa ponsel ke sekolah. (Benny N. Joewono)
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR