Festival untuk Melestarikan Upacara Adat

Festival Bentara Upacara Adat yang rencananya akan digelar pada Minggu (17/7) merupakan salah satu upaya melestarikan upcara adat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak lima upacara adat di Yogyakarta, yang menjadi  produk budaya unggulan, akan turut serta dalam kompetisi.  Pemenang akan mendapat uang untuk pembinaan dari pemerintah provinsi.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Senin (11/7), Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY Joko Dwiyanto menjelaskan bahwa festival yang akan dibuka oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X ini akan menggiatkan para pelaku upacara adat untuk menggali dan menjelajah nilai-nilai tradisi. “Kami ingin memberdayakan upacara adat menjadi sebuah atraksi budaya dengan tidak mengubah nilai-nilai esensialnya. Fokus penyajiannya kami harapkan dapat komunikatif dan menarik supaya seluruh masyarakat DIY dapat menghayati dan mengapresiasi dalam kehidupan sehari-hari,” paparnya.

Festival Bentara Upacara Adat ini diikuti oleh lima kontingen bentara seprovinsi DIY. Setiap kelompok akan menampilkan upacara adat yang menjadi unggulan daerah masing masing. Kabupaten Bantul akan menampilkan Bentara Upacara Adat Majemukan Merti, Kabupaten Sleman dengan Bentara Upacara Adat Saparan dan Kirab Pusaka Ki Ageng Wonolelo, Kabupaten Kulonprogo akan menampilkan Bentara Upacara Adat Tapak Tilas Perjuangan Nyi Ageng Serang, Kabupaten Gunung Kidul akan hadir dengan Bentara Upacara Adat Rasulan Ruwat Bumi, dan Kota Yogyakarta yang akan menampilkan Bentara Upacara Adat Sadranan Komunitas Saeko Kapti. Festival ini diawali dengan kirab kebesaran setiap kelompok yang berjalan dari halaman Museum Sonobudoyo DIY.

Menurut Joko, sebenarnya Yogyakarta memiliki 400 upacara adat, namun baru 44 saja yang sudah masuk kalender pariwisata DIY. Sementara itu, pemilihan lima upacara adat dalam festival tersebut adalah berdasarkan seleksi yang dilakukan pemerintah.

Beberapa kriteria penilaian upacara adat, kata Joko, Meliputi berbagai aspek seperti  kemampuan menciptakan nilai lokal dalam gerak , musik, dan visual serta  kemampuan menggarap simbol melalui atraksi. "Dari lima peserta akan dipilih tiga pemenang dan akan mendapatkan uang pembinaan sebesar 2 juta rupiah dari Pemerintah Provinsi DIY," tambahnya.