Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat Festival All Tela sebagai pemegang rekor produk olahan ketela terbanyak. Dalam festival yang digelar di alun-alun Sewandanan Pakualaman, Yogyakarta, Minggu (17/7) ada 445 jenis produk makanan hasil olahan ketela.
Ketela di olah menjadi kue buah, brownies, nastar, kue-kue kering, hingga beragam makanan ringan lainnya. Kue-kue ini diolah oleh sekitar 132 orang dari berbagai kalangan: UKM, masyarakat umum, serta instansi pemerintah.
Koordinator Iwan Parta menjelaskan jumlah produk olahan ketela ini melebihi target yang ditentukan yaitu 200 produk. "Ini bukti bahwa keketela bukanlah makanan yang monoton, melainkan dapat dikreasikan dengan berbagai bentuk," kata Iwan.
iwan juga menjelaskan bahwa timnya ingin mengangkat produk pangan lokal Yogyakarta ini di mata nasional dan internasional. "Ketela tidak kalah dengan produk luar negeri seperti roti dan gandum karena juga mengandung gizi yang sangat bagus,” paparnya.
Komitmen untuk mengembangkan produk olahan keketela ini juga direalisasikan dengan pembacaan Deklarasi Daulat Pangan Indonesia yang ditirukan masyarakat yang hadir di festival tersebut. Dalam deklarasi tersebut, masyarakat Yogyakarta khususnya berjanji ingin mewujudkan ketahanan pangan nasional dengan produk olahan lokal.
“Kami juga menciptakan tradisi baru yaitu 'perang ketela', upacara melempar ketela yang menjadi simbol perlawanan terhadap kebatilan. Mudah-mudahan bisa jadi salah satu ikon Yogyakarta,” papar Iwan.
Festival All ketela ini juga dimeriahkan dengan kegiatan lain seperti grebeg ketela, pameran dagang ketela, lomba makan tiwul dan makan ketela, serta lomba kreasi ketela. Rekor MURI pun tak hanya dianugerahkan kepada Cokro Ketela Cake. Simply Homy juga mendapat rekor MURI sebagai waralaba Guest House pertama di Indonesia.
REKOMENDASI HARI INI
Geta dan Caracalla, Kakak Beradik yang Jadi Kaisar Bersama di Romawi
KOMENTAR