Tampaklah Sunan Geseng, pria berjenggot dan berkulit gosong, memasuki lapangan Jolosutro, Desa Srimulyo, Yogyakarta. Pria yang memakai baju takwa--baju model China dengan leher tertutup tinggi dan bagian belakang tidak simetris--membuat ratusan mata memandang. Di belakangnya, puluhan pria bersurjan berjalan kaki sambil mengusung replika bangunan Masjid Sunan Geseng serta ketupat besar, kira-kira 50 sentimeter.
"Inilah tradisi tahunan Kupatan Jolosutro sebagai tanda syukur atas ketokohan Sunan Geseng yang sudah menyebarkan agama Islam," papar Ketua Panitia Kupatan Jolosutro, Sunanta (40) seusai upacara dilakukan, Senin(18/7).
Tradisi ini mengisahkan perjalanan Sunan Gesang di Desa Srimulyo, Piyungan, Bantul. Dalam perjalanannya, Sunan Gesang melakukan pertapaan. Simbol
ketupat merupakan ucapan syukur Sunan Geseng saat dirinya diangkat menjadi murid Sunan Kalijaga.
Menurut penuturan warga, awalnya Sunan Geseng adalah sesepuh desa bernama Cokrojoyo yang ingin mencari keselamatan bagi warganya. Sebelum diangkat murid, Sunan Kalijaga meminta Cokrojoyo menjaga tongkat selama Sunan Kalijaga berdakwah beberapa bulan keluar daerah. Ketika Sunan Kalijaga kembali mengunjungi Cokrojoyo, ia mendapati lokasi tongkat telah ditumbuhi semak belukar. Ia pun membakarnya. Tak disangka, Cokrojoyo masih hidup. Karena gosong, Sunan Kalijaga memandikan Cokrojoyo di Sendang Banyu Urip. Cokrojoyo pun memperoleh nama Sunan Geseng.
Upacara Kupatan Jolosutro menampilkan aksi teatrikal dengan lakon Sunan Geseng, termasuk tarian Cokrojoyo. Tarian ini diciptakan Sunan Geseng sebagai simbol persembahan pada Tuhan. Persembahan diwujudkan dengan saling melempar bunga saat menari.
Sunanta menambahkan, "Makna upacara adat ini akhirnya berkembang sebagai upacara menyambut bulan puasa. Karena itu upacara ini juga sering dikenal dengan nama ngaku lepat (meminta maaf)." Ketupat yang dipersembahkan dan dimakan dalam upacara ini menjadi simbol saling memaafkan dan melebur dosa
sehingga saat berpuasa nanti warga bisa khusyuk menjalankannya.
REKOMENDASI HARI INI
7 Presiden Paling Korup dalam Sejarah Dunia, yang Teratas dari Indonesia
KOMENTAR