Kawasan titik nol Provinsi DIY direncanakan menjadi kawasan museum
bersama. Bahkan, ke depannya, kawasan titik nol ini akan dibuka dari
pagi hingga malam untuk memuaskan warga Yogyakarta dan wisatawan.
Ketua Jogja Investor Forum, KGPH Hadiwinoto mengatakan, Bangunan Cagar
Budaya (BCB) di kawasan titik nol perlu ditata. Salah satunya
adalah menjadikannya museum seperti Kantor Pos Besar DIY, Bank BNI
1946, serta Bank Indonesia.
"Kalau kawasan titik nol menjadi kawasan museum bersama, justru akan
menjadi kawasan yang indah dan menarik untuk objek wisata. Ada museum, Taman Pintar, Beringharjo, serta Malioboro," papar Hadiwinoto usai acara Syawalan Akbar di Kraton Yogyakarta, Senin (5/9). Menurutnya lagi, konsep penataan museum ini tidak akan mengubah
aktivitas kantor pos dan Bank Indonesia yang sudah berjalan. Kegiatan
jasa di dua tempat tersebut bisa diperkecil volumenya.
"Wacana penataan kawasan cagar budaya lebih banyak dilihat dari perspektif ekonomi bukan dari budaya. Ini sangat menyimpang dari visi DIY sebagai kota budaya," papar Jhohannes.
Bila penataan kawasan cagar budaya ini lebih dipandang dari perspektif ekonomi, maka akan berdampak tidak baik. Salah satunya adalah menciptakan budaya konsumtif bagi masyarakat. Namun sebaliknya, bila dikaji lewat perspektif kebudayaan, penataan akan berorientasi pada pelestarian nilai-nilai sejarah.
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR