Pesawat ulang-alik tanpa awak milik China, Shenzhou 8 meluncur, Selasa (1/11). Perjalanan menuju orbit ini merupakan salah satu usaha China membangun stasiun luar angkasanya di tahun 2020.
Shenzhou 8 meluncur dengan menunggangi roket Chinese Long March 2F pada pukul 05.58 pagi waktu setempat dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Provinsi Gansu. Peluncuran berlangsung mulus, satelit memasuki orbit awal sekitar 20 menit setelah lepas landas, dan panel tenaga surya terbuka sesuai jadwal.
Dalam dua hari ke depan, Shenzhou 8 dijadwalkan bertemu dengan modul robot angkasa Tiangong 1, yang telah mengorbit Bumi selama satu bulan. Pertemuan antara Shenzhou 8 dengan Tiangong 1 akan menjadi momentum pertama bagi China memasuki dok di ruang angkasa. Hal itu merupakan pencapaian penting bagi China, sekaligus sebuah langkah penting menuju pencapaian yang lebih besar di masa mendatang.
"Penguasaan teknologi mempertemukan Shenzhou 8 dengan Tiangong 1 dan teknologi docking merupakan kunci dasar bagi rencana China membangun stasiun ruang angkasa serta eksplorasi ruang angkasa," kata Zhou Jianping, sang kepala perancang untuk program ruang angkasa China.
"Ini akan memungkinkan China untuk melangsungkan eksplorasi ruang angkasa dalam skala yang lebih besar."
Shenzhou 8 membawa muatan penelitian gabungan China-Jerman yang akan melakukan pengujian efek mikrogravitasi pada berbagai spesimen biologis, termasuk tanaman, nematoda, bakteri serta sel-sel kanker pada manusia. Sampel-sampel yang dibawa akan dipapar mikrogravitasi dan radiasi ruang angkasa selama sekitar tiga minggu.
China berharap bisa memiliki stasiun ruang angkasa dengan awak pada 2020. Untuk itu mereka pun berencana meluncurkan dua misi docking Shenzhou sebelum akhir 2012. Setidaknya salah satu dari dua misi tersebut, yang akan dinamai Shenzhou 9 dan Shenzhou 10, diluncurkan dengan awak. (Sumber: Space.com)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Aliran Listrik dari Panas Bumi Menghidupkan Kampung Adat Cako hingga Mano
KOMENTAR